Jumat, 01 February 2019 09:39 UTC
Industri pengolahan tembakau menjadi penopang pertumbuhan industri pada triwulan IV tahun 2018, yang tumbuh 6,96 persen. Foto: Dok
JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang masih mencatatkan tren positif sepanjang triwulan IV 2018.
Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono mengatakan pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sepanjang triwulan IV 2018 mencapai 0,56 persen dibanding triwulan III pada tahun yang sama. Begitu juga jika dibandingkan dengan tahun lalu pertumbuhan industri besar dan sedang mencapai 7,19.
“Sebenarnya ini mengalami pelambatan kalau dilihat pada semester III 2018 yang mampu tumbuh 10,91 persen dibanding semester II,” ujar Teguh, Jumat 1 Februari 2018.
BACA JUGA: BI Jatim Upayakan Inflasi Triwulan I Capai 2,1 Persen
Industri furniture masih menempati urutan tertinggi dengan pertumbuhan 14,27 persen di triwulan IV 2018 dibandingkan triwulan III.
Diikuti industri barang galian bukan logam sebesar 9,84 persen, industri logam dasar 7,28 persen dan industri pengolahan tembakau 6,96 persen. Sementara industri minuman tumbuh 5,98 persen dan industri pakaian jadi tumbuh 5,18 persen.
“Kalau untuk sektor industri manufaktur besar dan sedang yang turun adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus sebesar 25,12 persen,” tuturnya.
Kondisi yang sama juga terjadi pada industri farmasi. Teguh menuturkan, sektor ini terkoreksi 7,07 persen. “Industri makanan juga turun 6,36 persen dibandingkan triwulan III tahun lalu,” ungkapnya.
Teguh menegaskan pertumbuhan positif yang dialami industri besar adanya upgrade skill tenaga kerja dan peralatan industri. Sedangkan pertumbuhan industri kecil didorong lancarnya pemodalan dan bantuan pemerintahan melalui pemasaran lewat e-commers
BACA JUGA: Biaya Pendidikan Picu Inflasi Bulan Agustus 2018
Sedangkan industri manufaktur mikro dan kecil, naik mencapai 50 persen di triwulan IV adalah sektor jasa reparasi dan pemasangan mesin serta peralatan. Namun, keadaan berbeda di industri kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer yang turun 28,57 persen.
“Industri bahan kimia juga turun 15,15 persen pada triwulan IV dibandingkan triwulan III 2018," tandasnya.
Selain dua itu, industri manufaktur mikro dan kecil yang turut turun yakni industri tekstil 12,38 persen, dan pengolahan tembakau rumahan 11,95 persen.