Logo

BI Jatim Upayakan Inflasi Triwulan I Capai 2,1 Persen

Reporter:,Editor:

Kamis, 31 January 2019 09:59 UTC

BI Jatim Upayakan Inflasi Triwulan I Capai 2,1 Persen

Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah. Foto: Baehaqi Almutoif.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah optimistis laju inflasi di Jawa Timur pada triwulan I/ 2019 bisa lebih baik dibanding triwulan I tahun lalu yang mencatatkan 3,1 persen.

“Harapan kita inflasi triwulan I/ 2019 diusahakan lebih bagus atau di angka 2,1 persen,” ujar Difi saat ditemui usai memberikan Pelatihan Wartawan Ekonomi di Probolinggo, Rabu 31 Januari 2019.

Beberapa faktor untuk mencapai harapan tersebut dilakukan BI. Diantaranya, program stabilisasi harga dan pengelolaan permintaan. Caranya dengan memperkuat produksi, cadangan pangan pemerintah serta pengelolaan ekspor-impor beberapa komoditas.

BACA JUGA: Ini Empat Jamu Yang Disiapkan Bank Indonesia

“Kami mengembangkan beberapa klaster, seperti pengembangan budidaya kopi di beberapa daerah, kedelai di Lamongan, Bawang putih di Malang. Kemudian juga telur di Blitar,” ungkap Difi.

Khusus untuk telur di Blitar, BI melalui kantor perwakilan Kediri tengah memperkuat kelembagaan peternak. Sebagai penyumbang 40 persen dari kebutuhan nasional, BI Kediri terus menjalin kerjasama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya untuk menstabilkan produksi ditingkat peternak.

Sementara itu, Kepala Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI Jawa Timur Taufik Shaleh menambahkan untuk inflasi sepanjang 2019 diharapkan masih berada di 3,5 persen plus 1 persen year on year (tahunan).

BACA JUGA: BI Antisipasi Inflasi Dengan Klaster Telur Ayam Di Blitar

“Atau 2,5 persen sampai 3 persen. Kalau dilihat dari tahun sebelumnya, cenderung masih bisa di bawah 3 persen,” kata Taufik.

Peningkatan terbesar diperkirakan didorong oleh kelompok inti yakni sekor pertanian. Sementara kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah seperti BBM dan listrik) maupun volatile food (komoditas pangan) diperkirakan cukup stabil dan menjadi faktor penahan inflasi Jawa Timur 2019.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Djoko Raharto mengatakan PT Food Station Tjipinang Jaya merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. Perusahaan ini akan menyerap telur dari peternak kecil di Blitar yang merupakan binaan BI Kediri. 

"Kalau yang besar biar mereka cari sendiri pasarnya. Yang kecil ini perlu diperhatikan. Supaya harganya stabil dan mereka tinggal memikirkan produksinya," tuturnya. 

Sementara untuk memenuhi kebutuhan jagung sebagai pakan ternak, Djoko mengungkapkan sedang menyiapkan depo jagung di daerah Ponggok, Blitar. "Kita meniru di kampung coklat (Blitar), di sana bisa menampung 25 ton. Kami akan membuat seperti itu," tandas Djoko.