Logo

Industri Alas Kaki Indonesia Peringkat Keempat Dunia, BPIPI Gandeng ITS

Reporter:,Editor:

Selasa, 23 March 2021 14:00 UTC

Industri Alas Kaki Indonesia Peringkat Keempat Dunia, BPIPI Gandeng ITS

ALAS KAKI. Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih saat melihat peserta lomba Creative Footwear Design, Sabtu, 20 Maret 2021. Foto: Humas ITS

JATIMNET.COM, Surabaya – Beberapa tahun terakhir, industri alas kaki mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Berdasar itulah, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) menggandeng Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan potensi industri alas kaki di Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih bersama Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati di Gedung Aula BPIPI, Tanggulangin, Sidoarjo.

Selain itu, hadir pula Kepala BPIPI Edi Suhendra, Rektor ITS Mochamad Ashari, dan dosen dari Departemen Desain Produk Industri ITS Djoko Kuswanto.

BACA JUGA: Manfaatkan Limbah Sepatu Kulit, Mahasiswa ITS Juara Kompetisi Kreatif Alas Kaki

Dalam kesempatan tersebut, Gati menyebut bahwa potensi industri alas kaki di Indonesia sangat besar. Masa pandemi juga tidak menjadi penghalang yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya kinerja investasi dari tahun 2019 dan 2020.

“Bahkan, industri alas kaki Indonesia saat ini berada di peringkat keempat dunia,” kata Gati, dikutip dari laman its.ac.id, Sabtu, 20 Maret 2021.

Hal ini menjadi tantangan BPIPI sebagai badan yang memimpin industri ini untuk menjaga tren dengan meningkatkan produktivitas dan ekspor.

“Apalagi dengan adanya digitalisasi, apabila tidak disalurkan ke masyarakat secara cepat, maka akan ketinggalan,” ia mengingatkan.

BPIPI memilih ITS sebagai mitra kerja sama, salah satunya karena kecanggihan teknologi yang dimiliki ITS. Bentuk kerja sama ini adalah pengembangan teknologi digital untuk perusahaan rintisan (start-up) dan jejaring kebutuhan dunia industri dan pendidikan.

BACA JUGA: Ekspor Alas Kaki dan Tembakau Naik Tajam

Salah satu perwujudannya yaitu dengan program utama Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) yang fokus pada penumbuhan dan pembinaan start-up dan tenant lokal sektor alas kaki di mana barang jadi kulit ada di dalamnya.

Selain itu, tenant akan didorong untuk mengimplementasikan Internet of Things (IoT) dan teknologi berkelanjutan guna mendukung kebijakan Inisiasi Making Indonesia 4.0.

Sebagai informasi, setelah acara penandatanganan MoU tersebut, agenda dilanjutkan dengan webinar yang bertajuk Sosialisasi Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Alas Kaki: Ubah ‘Isolasi’ menjadi Inkubasi Melalui Digitalisasi yang ditujukan bagi para produsen sepatu.