Logo

Ekspor Alas Kaki dan Tembakau Naik Tajam

Reporter:,Editor:

Kamis, 15 August 2019 12:17 UTC

Ekspor Alas Kaki dan Tembakau Naik Tajam

PILIH BIBIT. Petani tembakau di Pamekasan, Madura memilah bibit tembakau untuk dipindahkan ke lahan. Tembakau mulai menunjukkan geliat ekspor setelah menemukan pasar ekspor baru ke Singapura. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat dua komoditi di luar langganan ekspor mampu mencatat pertumbuhan setelah ekspansi ke negara baru.

Kepala BPS Jatim Teguh Pramono kepada awak media menyatakan dua komoditas tersebut adalah alas kaki dan tembakau, yang mulai memasok barang masing-masing ke Italia dan Singapura.

Menurutnya kedua komoditas itu umumnya mengekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Cina, dan Malaysia. “Pada bulan Juli kemarin tembakau mulai mengekspor ke Singapura, sedangkan alas kaki ke Italia,” terangnya, Kamis 15 Agustus 2019

BACA JUGA: Konsumsi Pemilu dan Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Dijumpai di kantornya dalam rilis bulanan, Teguh menyebut ekspor alas kaki ke Italia pada bulan Juli ini sebesar 9,16 juta dolar Amerika Serikat. Sementara ekspor tembakau ke Singapura mencapai 8,83 juta dolar AS.

Dengan ekspansi ke negara baru ini, lanjut Teguh, total ekspor alas kaki dan tembakau sepanjang tahun 2019, masing-masing mencapai 60,1 juta dollar AS dan 59,2 juta dolar AS. Menurutnya, angka itu meningkat tajam dibanding bulan sebelumnya.

“Tembakau naik 76,31 persen, sedangkan alas kaki naiknya mencapai 70,92 persen dibanding ekpor bulan Juni,” tuturnya.

Selain dua komoditas itu, satu lagi yang meningkat cukup tajam yakni ekspor kayu, barang dari kayu sebesar 70 persen, dengan besaran angka 121,4 juta dollar AS.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Cabai Rawit Picu Inflasi Juli

Sementara, perhiasan dan permata yang selama ini menjadi kekuatan ekspor justru turun 5,65 persen. Meski masih mencatatkan kontribusi cukup besar di total ekspor dengan persentase 18,35 persen.

“Ekspor perhiasan permata Jatim ke Swiss mencapai 91,92 juta dolar AS atau berkontribusi 30 persen lebih dari total ekspor emas dan perhiasan,” Teguh mengatakan.

Secara keseluruhan, lanjut Teguh, ekspor Jawa Timur selama Juli 2019 sebesar 1,78 milliar dollar AS, atau aik 25,31 persen dibanding Juni 2019. Sedangkan impor Juli 2019 mencatatkan 1,99 milliar dollar AS, atau naik 40,16 persen.

Dengan demikian, neraca perdagangan Jatim pada bulan Juli defisit sebesar 0,21 miliar dollar AS. Sedangkan periode Januari-Juli, neraca perdagangan Jatim defisit 1.685 miliar dolar AS.