Selasa, 10 September 2019 06:45 UTC
Model paru-paru manusia. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Penelitian di Skotlandia menemukan jenis tes darah baru untuk mendeteksi kanker paru-paru yang diidap seseorang sebelum gejalanya muncul.
Temuan ini melibatkan 12 ribu orang yang masuk dalam risiko tinggi terserang kanker paru-paru di Skotlandia. Temuan ini dipresentasikan di tahun 2019 dalam Konferensi Kanker Paru-paru yang dilangsungkan oleh Asosiasi Internasional Studi Kanker Paru-paru (IASLC) di Barcelona, pada Senin.
Percobaan ini menggunakan teknologi diagnosa kekebalan tubuh Oncimmune, yang mendeteksi kehadiran antibodi yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai pertahanan alami terhadap sel kanker.
BACA JUGA: Buah dan Biji Bermanfaat Sembuhkan Kanker
Sekitar 85 persen pasien di Inggris terlambat mendapatkan diagnosa, yaitu setelah penyakit menyebar ke bagian lain pada tubuh.
Namun, percobaan Deteksi Dini Kanker Paru-paru (ECDT) di Skotlandia menemukan jika tes ini mampu mendeteksi sakit empat tahun lebih dini dari kemampuan diagnosis klinik standar.
Percobaan ini dipercaya sebagai yang terbesar di dunia, dengan melibatkan 12.209 pasien yang berasal dari Glasgow, Lanarkshire, dan Tayside. Mereka adalah penduduk berusia dewasa, antara 50 hingga 75 tahun, mantan perokok atau pun perokok aktif.
Di antara mereka yang menerima tes ECDT, 41,1 persen mendapat diagnosa kanker paru-paru stadium 1 dan 2.
BACA JUGA: Menkes Dukung Penelitian Tanaman Bajakah untuk Obat Kanker
Percobaan juga menunjukkan tingkat kematian yang rendah di antara peserta yang mengikuti tes dibandingkan yang ada di kelompok pengontrol.
Kematian spesifik akibat kanker paru-paru juga rendah dalam kelompok yang darahnya dites.
Para ahli berharap tes ini akan diikuti sekitar 200 ribu pasien untuk penyelidikan lebih jauh dan dilakukan di luar Skotlandia.
Kanker paru-paru adalah kanker umum yang sering menewaskan warga Skotlandia, serta menyumbang sekitar seperempat kematian akibat kanker di negara itu.
BACA JUGA: Wanita Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Merah Berisiko Terkena Kanker Payudara
Pemimpin penelitian, Professor Frank Sullivan, sekaligus profesor pengobatan primer di Universitas St Andrews mengatakan, “Penemuan ini sepertinya akan mendapatkan implikasi global yang penting untuk deteksi dini kanker paru-paru dengan menunjukkan sebuah tes darah yang sederhana diikuti dengan CT scan, mampu meningkatkan diagnosa pasien di level awal dari penyakit, ketika pembedahan masih memungkinkan dan kesempatan untuk selamat masih tinggi,”.
Percobaan dipsonsori oleh Universitas Dundee dan Layanan Kesehatan Nasional Tayside, dan dibantu pendanaan dari Kantor Kepala Ilmuwan Skotlandia, Pemerintahan Skotlandia, dan Oncimmune.
Sumber: Bbc.com
