Logo

Ikon Djarum Resmi Dicopot di Audisi Beasiswa Bulutangkis 2019 Purwokerto

Reporter:

Selasa, 10 September 2019 22:34 UTC

Ikon Djarum Resmi Dicopot di Audisi Beasiswa Bulutangkis 2019 Purwokerto

Foto: Ilustrasi peserta audisi/pbdjarum.org.

JATIMNET.COM, Jakarta - Pada Audisi Beasiswa Bulutangkis 2019 tahap kedua di Purwokerto 8-10 September 2019, ikon Djarum resmi dicopot dari kaos para peserta. Hal ini menyikapi tudingan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut kegiatan pencarian bibit atlet dari PB Djarum sebagai eksploitasi anak terselubung.

Ikon Djarum yang tersemat pada kaos para peserta audisi, dinilai KPAI sebagai upaya promosi produk rokok dengan menggunakan tubuh anak sebagai wadahnya.

Selain di kaos para peserta, KPAI turut meminta PB Djarum mencopot ikon di seluruh elemen pendukung audisi umum, seperti kaos panitia dan sebagainya.

"Saya lihat dari KPAI datang mereka lakukan survei, tapi hanya melihat berdasarkan branding-nya. Kalau eksploitasi anak, otomatis orang tua anak tersebut harusnya marah dong," beber Alan yang juga menjabat sebagai salah satu pencari bakat PB Djarum.

BACA JUGA: Eks Anggota KPAI Sebut Tak Ada Eksploitasi Anak dalam Audisi PB Djarum.

"Mereka bukan melihat (logo) di taruh di dada bertuliskan Djarum, karena sekarang pun Djarum memutuskan mencopot logo di dada."

"Nah kalau ditanya, di kertas formulir pendaftaran misalnya (masih ada tulisan Djarum), nah itu yang KPAI cari. Kalau saya melihat seperti itu," jelas Alan Budikusuma.

Sementara Alan menyatakan bahwa PB Djarum resmi menghentikan audisi umum pencarian bakat bulutangkis mulai 2020 mendatang tak ada unsur emosional.

Alan telah melakukan berbagai pertimbangan dan toleransi sebelum akhirnya mengambil keputusan itu.

BACA JUGA: KPAI Bantah Penyebab Terhentinya Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis

"Iya kita berhenti sementara. Kami pamit dasarnya bukan karena emosional, ngambek, seperti anak kecil, bukan," ujar Alan Budikusuma saat dihubungi Suara.com, Selasa 10 September 2019.

"Ini murni rasional. Misalnya ada orang yang meminta kita berhenti saat berjalan ke suatu arah, jangan ke sana, ya kami berhenti," sambungnya.