Logo

Ibu-Ibu di Bekas Lokalisasi Sememi Surabaya Dilatih Cara Membuat Kue

Reporter:,Editor:

Sabtu, 01 February 2020 12:45 UTC

Ibu-Ibu di Bekas Lokalisasi Sememi Surabaya Dilatih Cara Membuat Kue

PEMBERDAYAAN EKONOMI. Kepala Disdag Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, memberikan pelatihan pemberdayaan ekonomi di Jalan Sememi II Surabaya, Sabtu 1 Februari 2020. Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surabaya terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah bekas lokalisasi Sememi. Salah satunya dalam bentuk pelatihan membuat produk olahan makanan tradisional.

Seperti yang berlangsung Sabtu, 1 Februari 2020. Sekitar 30 ibu rumah tangga dari Kelurahan Sememi dan Kandangan, Kecamatan Benowo, Surabaya, mengikuti pelatihan pemberdayaan ekonomi yang berlangsung di Jalan Sememi II Surabaya.

Kepala Disdag Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas instruksi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pada pelatihan kali ini mereka diajari membuat produk makanan berupa kue tradisional.

"Makanan dipilih karena lebih cepat untuk dijual. Kami juga kerjasama dengan Pahlawan Ekonomi (PE) dan SHS (Surabaya Hotel School),” kata Wiwiek.

BACA JUGA: 5 Tahun Penutupan Eks Lokalisasi Dolly, Warga Ingin Hijrah Ekonomi

Para peserta terlihat antusias mengikuti jalannya pelatihan yang berlangsung sekitar 3 jam. Mereka diajari membuat aneka kue tradisional, seperti lemper ayam hingga kue lumpur. Bahkan, di antara dari mereka, sebelumnya juga pernah mengikuti pelatihan serupa yang berlangsung di Kapas Krampung Plaza (Kaza) Surabaya.

Di hadapan para peserta, Wiwiek menyampaikan, jika ingin menjadi seorang pengusaha, kunci sukses yang paling utama adalah niat ingin berusaha dan menghilangkan rasa malas. Karena itu, pihaknya berkomitmen akan terus mendorong dan memberikan pendampingan agar warga di bekas lokalisasi bisa mandiri dan sejahtera.

"Harapannya anda dapat keterampilan dan tambahan omzet untuk keluarga dari pelatihan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Disdag Kota Surabaya, Farida Fitrianing Alwi, menyampaikan sebetulnya beberapa produk UMKM di wilayah ini sudah berjalan. Bahkan, mereka sebelumnya juga mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pahlawan Ekonomi.

"Sedangkan pelatihan yang diberikan Dinas Perdagangan baru kali ini berjalan. Kalau pendampingan (perizinan) untuk UKM yang sudah punya produk itu kita sudah lakukan sebelumnya,” kata Farida.

Bagi mereka yang sudah memiliki produk, selanjutnya akan didampingi dan diarahkan untuk mengurus perizinan seperti SIUP dan PIRT. Hal ini bertujuan agar produk mereka bisa menjangkau pemasaran yang lebih luas.

BACA JUGA: Bekas Rumah Bordil di Moroseneng Disulap Jadi Taman Anggrek

Farida menjelaskan, selain pelatihan membuat kue tradisional, ke depan pihaknya akan memberikan pendampingan dalam bentuk pelatihan lain, seperti membuat masakan atau minuman tradisional.

"Nanti juga bakal ada pelatihan masakan tradisional, seperti rawon, soto, lontong mie, rujak cingur, lontong balap, dan sebagainya. Tapi nanti akan bertahap,” katanya.

Di samping itu, kata dia, bagi UMKM yang sudah memiliki produk dan telah memenuhi syarat serta legalitas perizinan, Disdag juga menyediakan fasilitas pemasaran bagi mereka.

"Ada 11 sentra UKM. Jadi mereka bisa menitipkan produknya untuk dijual, tapi kan syaratnya kualitas dan kemasan mereka harus bagus, rasanya enak. Yang jelas harus punya legalitas,” ujarnya.