Logo

Hilang Sejak Agustus, Ditemukan Meninggal Membusuk di Lahan Tebu

Reporter:,Editor:

Rabu, 30 September 2020 06:20 UTC

Hilang Sejak Agustus, Ditemukan Meninggal Membusuk di Lahan Tebu

MAYAT: Temuan mayat di lahan tebu milik warga di Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.Foto : Karin

JATIMNET.COM, Mojokerto - Warga Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dikejutkan penemuan sesosok mayat membusuk di lahan tebu. Pasalnya saat ditemukan tinggal tulang-belulang.

Dari informasi didapat, mayat ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB tersebut beridentitas bernama Rukmini, seorang perempuan, warga Dusun Watesumpak, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Diduga dia sudah menghilang sejak akhir bulan Agustus 2020.

Pasalnya, Rukmini selama ini tinggal di panti werdha itu sudah dilaporkan ke kantor polisi terdekat yakni Polsek Sooko sejak Kamis, 3 September 2020 lalu. Hal tersebut dibenarkan Kanitreskrim Ipda Wahib, pihaknya sudah mengetahui identitasnya.

"Sudah ditemukan identitasnya, sekarang sudah dimakamkan pihak keluarganya. Korban selama ini tinggal di panti werdha Brangkal dan dikenal pikun," katanya saat dikonfirmasi Jatimnet.com, Rabu, 30 September 2020.

BACA JUGA: Perempuan Ditemukan di Cangar Meninggal Diduga Dibunuh, Korban Seorang Komunitas Motor

Ia memaparkan, korban terakhir meninggalkan Panti Werdha Majapahit Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada 30 Augustus 2020 lalu. Kondisi korban selama ini, semasa hidupnya memang diketahui mengalami kepikunan. Sehingga kemungkinan korban lupa jalan kembali ke panti tempat dia tinggal semasa hidupnya.

"Dari panti tanggal 3 September 2020 laporan kalau keluar dari panti. Terus pihak panti juga melakukan pencarian, tapi gak ketemu. Ditemukan ini tadi sudah meninggal," beber Wahib.

Mengenai tanda-tanda kekerasan tidak ada, itu usai dilakukan identifikasi oleh Tim Inavis Polres Mojokerto dan jasad korban dievakuasi ke ruang jenasah RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. "Kita amankan selimut, jilbab, sama pakaian yang dikenakan. Tanda-tanda kekerasan tidak ada, dan dimakamkan keluarga di Trowulan," imbuhnya.