Rabu, 16 December 2020 22:20 UTC
SENJATA RAKITA: Katimsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhy Saeful Mamma menunjukan pistol rakitan jenis revolver yang dipakai tersangka FP untuk menembak anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya,, Kamis 17 Desember 2020. Foto: Bruriy
JATIMNET.COM, Surabaya - Seorang kurir narkoba jenis sabu, Rabu 16 Desember 2020 malam ditembak mati di kawasanan Jalan Kebonsari oleh anggota dari tim khusus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Penyergapan dilakukan terhadap kurir yang diketahui berinisial FP berusia 43 tahun, warga Bangkalan, Madura, bagaikan film.
Pasalnya FP saat disergap sama anggota Satnarkoba Polrestabes Surabaya yang dipimpin langsung Iptu Yudhy Saeful Mamma justru melakukan perlawanan dengan mengeluarkan pistol jenis revolver. Polisi yang menyergapnya pun juga menghentakan tembakan ke FP yang saat itu naik mobil rental.
"Pelaku menembakkan senjata-nya ke anggota saat disergap. Dan pistol yang digunakan untuk menembak anggota ini rakitan," kata Katimsus Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, Iptu Yudhy Saeful Mamma, kepada wartawan di kamar jenazah Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Kamis 17 Desember 2020 dinihari.
Perwira dua balok di pundak itu menjelaskan, penyergapan dilakukan terhadap FP pada Rabu 16 Desember 2020 ini merupakan berdasarkan dari hasil pengembangan tersangka Noval yang ditangkap duluan. Di mana, tersangka Noval ini mengaku bekerjasama dengan FP dalam pengiriman narkoba jenis sabu.
BACA JUGA: Kabur dari Kejaran Polisi, Dua Pengedar Narkoba di Jember Ditembak
Noval sendiri saat ditangkap anggota Satreskoba Polrestabes Surabaya membawa narkoba 10 kilogram. Sedangkan untuk tersangka FP saat disergap, anggota timsus menemukan barang bukti narkoba jenis sabu seerat 10 kilogram.
"Narkoba beratnya sekitar 10 kilogram ini tersimpan dalam tas koper warna hitam di bawa oleh FP untuk dikirim ke Sidoarjo dengan menggunakan mobil rental. Tapi, saat disergap justru melakukan perlawanan dengan menghentakan tembakan ke petugas," ujarnya.
Tembakan yang diarahkan ke petugas, lanjut Yudhy, memang tidak ada yang mengenai anggota. Tapi, karena terdesak dan terancam, anggota juga ikut memberikan tembakan dan mengenai di salah satu bagian tubuh FP.
"Anggota sudah memberikan pertolongan terhadap FP ke rumah sakit. Tapi, nyawanya tidak tertolong. Dan pistol yang digunakan ini masih ada butir pelurunya di selongsongnya," ujarnya.
"Sedangkan untuk sopir yang membawa FP saat ini juga ikut diamankan untuk dimintai keterangan," Yudhy memungkasi.