Minggu, 21 June 2020 01:00 UTC
Ilustrasi. Foto: yogajournal.jp
JATIMNET.COM, Surabaya - Kebiasaan berpikir negatif sangat tidak baik. Sebuah studi terbaru mengungkap keterkaitan antara pikiran negatif dengan alzheimer, jenis penyakit demensia yang paling umum terjadi di masyarakat.
Studi yang dilakukan di University College London menemukan bahwa berpikir negatif secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunan fungsi otak (kognitif) serta membentuk gumpalan dua protein berbahaya yang bisa menyebabkan alzheimer.
"Kami menemukan bahwa berpikir negatif berulang-ulang bisa menjadi faktor risiko baru untuk demensia," kata Dr. Natalie Marchant, psikiater dan peneliti senior di Departemen Kesehatan Mental University College London.
Studi tersebut juga menguji tingkat kecemasan dan depresi serta menemukan penurunan kognitif yang lebih besar pada orang yang depresi ataupun cemas. Tetapi, deposit protein tau dan amiloid tidak meningkat pada orang yang sudah tertekan dan cemas.
Para peneliti menduga, berpikir negatif berulang kali menjadi alasan utama mengapa depresi dan kecemasan berkontribusi pada penyakit alzheimer.
"Diambil bersama studi lain yang menghubungkan depresi dan kecemasan dengan risiko demensia, kami melihat bahwa pola berpikir negatif kronis selama jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko demensia," jelas Marchant.