Selasa, 05 May 2020 03:40 UTC
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi
JATIMNET.COM, Surabaya - Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi mengaku masih belum menemukan hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR), atau swab 163 karyawan PT HM Sampoerna Tbk.
Pihaknya mengklaim, tidak mudah mencari tumpukan nama diantara ratusan pasien yang melakukan swab. "Karena memang namanya banyak sekali, sehingga kalau kami milih satu persatu dihasil laboratorium kecil-kecil. Harus kami lihat satu persatu-satu," ujar Joni, Senin 4 Mei 2020 malam.
Soal hasil swab 163 karyawan Sampoerna ini memang hingga sekarang belum juga keluar. Padahal sudah dua pekan lebih tes itu digelar. Joni juga sempat mempertanyakan tidak kunjung keluarnya hasil swab tersebut.
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 Klaster Sampoerna Dipindahkan ke Rumah Sakit
Bila dibandingkan dengan tes swab 91 orang yang rapid tesnya reaktif, tentu terlambat. Pasalnya, tidak sampai sepekan tim gugus tugas sudah mengumumkan 63 dari 91 orang itu positif terjangkit Covid-19.
Informasi yang didapat Jatimnet.com, 163 karyawan Sampoerna itu menjalani tes swab yang digelar secara mandiri oleh manajemen pabrik PT HM Sampoerna Rungkut 2 di salah satu rumah sakit swasta. Di luar enam tempat yang disarankan pemerintah pusat.
Ketika dikonfirmasi kebenaran hal itu, Joni seolah tidak ingin menjawab. "Ada itu sudah di-swab, sekarang di-tracing. ada, lah, di-swab di mana," ungkapnya ketika ketika dikonfirmasi tempat uji swab 163 karyawan itu.
BACA JUGA: Manajemen Sampoerna Telah Lama Disarankan Isolasi Karyawan
Menurutnya, Gugus Tugas Pemprov Jatim hanya fokus menangani 323 karyawan Sampoerna yang telah menjalani rapid test dan hasilnya ada 91 orang di antaranya yang dinyatakan reaktif (positif rapid test). Untuk yang itu sudah keluar 63 positif menurut hasil swab.
"Itu yang kami diskusikan dengan perusahaan. Kalau sebelumnya, ya, kegiatan dinas (kesehatan) kota dengan Manajemen Sampoerna. Tidak saya diskusikan lagi. Kan, sudah ditangani dinas (kesehatan) kota dan perusahaan. Yang ini (323 karyawan) belum. Kami yang urus. Ngono lho (begitu, lho)," bebernya.
Selain nasib hasil tes swabnya yang belum kunjung keluar, keberadaan 163 karyawan ini juga tidak jelas. Berbeda dengan 91 orang yang diisolasi di sebuah hotel, Joni mengaku tidak tahu menahu 163 orang itu diisolasi di mana.
BACA JUGA: Pabrik Sampoerna di Covid-19
"Enggak tahu lah. Ini kan seperti pacaran dengan orang yang sudah pernah pacaran. Urusan dengan pacarnya yang dulu, yo, ojok ditakokne (jangan ditanyakan). Kami (bisa) sakit hati, nanti," tuturnya.
Lantas, akan ada swab kembali terhadap 163 karyawan yang sudah menjalani tes PCR tapi hasilnya belum keluar itu? "Ya. Kalau ada gejala, ya, di-swab lagi. Kalau enggak ada, ya, enggak perlu," jawabnya.
Terlepas dari keberadaan hasil tes swab 163 karyawan itu, Joni mengungkapkan bahwa nantinya yang berhak mengemukakan hasilnya adalah pemerintah pusat. Meski saat ini yang melakukan tes manajemen bersama Pemkot Surabaya. "Tetap yang umumkan Kemenkes, kita cocok-cocokan datanya," tegasnya