Logo

Harunya Resepsi Pernikahan Online di Tengah Wabah Corona

Reporter:,Editor:

Selasa, 31 March 2020 10:00 UTC

Harunya Resepsi Pernikahan Online di Tengah Wabah Corona

RESEPSI ONLINE. Angger Putranto menunjukkan tangkapan layar pertemuan resepsi pernikaha keluarga secara online dengan keluarga besarnya dari berbagai daerah. Resepsi pernikahan saudaranya di Lampung ditiadakan karena wabah Corona. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Seruan social distancing atau pembatasan jarak sosial semakin ditekankan pemerintah melalui kepolisian yang menyosialisasikan larangan berkerumun termasuk menyelenggarakan resepsi pernikahan. Akibatnya, banyak keluarga membatalkan resepsi pernikahan yang telah direncanakan sejak lama. 

Angger Putranto, warga Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, menceritakan pengalamannya mengikuti resepsi online atau dalam jaringan (daring) yang diikuti internal keluarga. Saudaranya di Provinsi Lampung menikah, namun pertemuan keluarga hanya bisa dilaksanakan melalui panggilan video daring. 

Dia menceritakan pernikahan itu telah direncanakan setahun sebelumnya, termasuk urusan tenda, dekorasi, rias, dan makanan untuk tamu. Namun dengan adanya larangan kegiatan massal, mempelai kemudian membatalkan pemesanan berbagai keperluan pesta tersebut. 

BACA JUGA: Batalkan Resepsi Akibat Corona, Pasangan Pengantin Ini Nikah di Grahadi Surabaya

"Awalnya waktu akad, mamaku yang ada di lokasi (Lampung) video call pakai WA dengan kakak dan adiknya yang tidak hadir di Lampung," kata Angger, Senin, 30 Maret 2020. 

Meski secara online, banyak saudara yang sengaja pakai pakaian bagus dan rapi layaknya saat resepsi pernikahan ikut menonton prosesi akad yang disiarkan online itu, Rabu 25 Maret 2020. Dia dan sepupunya kemudian menanyakan di grup keluarga bila ada yang memiliki aplikasi Zoom untuk bertemu bersama lewat panggilan video. 

Ternyata anggota keluarga besarnya banyak yang memiliki aplikasi pertemuan daring tersebut. Akhirnya mereka menggelar pertemuan resepsi setelah akad dan memakai pakaian pesta meski tampil di layar gawai. 

Pertemuan melalui video daring pertama itu tak begitu lancar karena keluarga mempelai di Lampung masih dalam kesibukan acara. Mereka mengulanginya lagi pada Minggu 29 Maret 2020 dengan anggota keluarga yang lebih banyak. 

BACA JUGA: Sebagian ODP Corona di Banyuwangi Pernah Berada di Bali

"Pertama-tama Pakde yang di Bogor sebagai yang dituakan memberi sambutan. Lalu kami minta keluarga yang di Lampung untuk menjawab. Yang lain mute (diam) karena banyak yang berisik, nangis atau sentrap sentrup," kata Angger yang jadi host dalam pertemuan daring itu.

Tangis keluarga pecah saat salah satu anggota keluarga yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 bergabung dari ruang isolasi mandirinya. Beruntung pengujian sampel swab miliknya menunjukkan hasil negatif. 

Angger mengatakan teknologi akhirnya bermanfaat untuk mempertemukan keluarga besarnya yang batal berkunjung ke Lampung. Pertemuan itu diakhiri dengan doa bersama agar pandemi SARS-Cov-2 segera berlalu hingga pertemuan langsung bisa dilakukan. 

"Dan bisa dipertemukan di Lebaran tahun ini. Karena tahun ini dijadwalkan untuk kumpul," katanya.