Logo

Sebagian ODP Corona di Banyuwangi Pernah Berada di Bali

Reporter:,Editor:

Senin, 30 March 2020 15:30 UTC

Sebagian ODP Corona di Banyuwangi Pernah Berada di Bali

JAWA-BALI. Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi jadi jalur utama penyeberangan Jawa-Bali dan rentan penyebaran Covid-19. Tampak penyeberang dari Bali keluar dari kapal yang bersandar di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Juni 2019. Foto : Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi – Sebanyak 80 orang dari total 196 Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait wabah Covid-19 di Banyuwangi diketahui pernah bekerja, berlibur, atau mengunjungi Bali yang berbatasan dengan Banyuwangi.

Hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam konferensi pers di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan, Senin, 30 Maret 2020.

Bahkan menurut Anas, salah satu pasien yang positif terinfeksi virus SARS-Cov-2 atau Covid-19 memang bekerja di Bali dan pulang ke Banyuwangi.

BACA JUGA: Banyuwangi Siapkan 300 Bed Perawatan Covid-19, Termasuk Kamar Spesial

"Total ODP kita sekarang 196 orang. (Sebanyak) 80 orang dari 196 orang ini memang pulang dari sebelah, dari Bali," kata Anas.

Dia juga menjelaskan satu orang yang dinyatakan positif Covid-19 juga merasakan gejala batuk, pilek dan pusing, setelah pulang dari Bali. Sebelumnya wanita berusia 39 tahun itu bekerja di Bali.

Orang itu pulang ke Banyuwangi tanggal 4 Maret 2020. Enam hari kemudian mengeluh sakit dan berobat rawat inap dua hari di sebuah rumah sakit di Kecamatan Gambiran. Kondisinya sempat membaik hingga pulang ke rumahnya namun kembali mengeluh sakit.

BACA JUGA: Satu Orang Banyuwangi Positif Covid-19

Dia kemudian berobat ke Banyuwangi dan dirujuk ke RSUD Blambangan dan berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) karena menunjukkan gejala atau tanda terinfeksi Covid-19. Cairan tenggorokan pasien juga diambil dengan cara diusap untuk tes swab pada tanggal 22 Maret 2020. Hasilnya, pasien ini dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

"Kita sedang melakukan tracing (pelacakan) dan penanganan pada mereka-mereka yang selama ini berada di lingkungan pasien yang dimaksud. Dokter dan perawat yang merawat pasien positif telah dilakukan rapid test dan hasilnya semuanya negatif," kata Anas.