Logo

Hari Guru, Risma Beri Kado Museum Pendidikan

Reporter:,Editor:

Senin, 25 November 2019 02:24 UTC

Hari Guru, Risma Beri Kado Museum Pendidikan

BELAJAR: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Antiek Sugiharti melihat salah satu icon museum pendidikan. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan kado istimewa di Hari Guru, 25 November. Hadiah istimewa yang diberikan kepada guru itu berupa Museum Pendidikan di eks Sekolah Taman Siswa Genteng Kali.
 
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, Museum Pendidikan yang diberikan tepat pada Hari Guru itu menggambarkan sebagai bentuk awal pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Pahlawan.

"Jadi ini kami jadikan sebagai alat pendidikan untuk anak-anak. Supaya mereka tahu, bahwa dulu pendidikan seperti ini dan nggak mudah orang bisa sekolah," kata Risma panggilan akarabnya usai peresmian Museum Pendidikan eks Sekolah Taman Siswa, Senin 25 November 2019.

BACA JUGA: Khofifah dan Risma Gayeng Bahas DIPA
 
Dia menyampaikan, gedung yang saat ini dijadikan museum itu didapat tersebut secara gratis oleh Kementerian Keuangan RI dan Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya memanfaatkannya menjadi Museum Pendidikan.

RISMA: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran pemerintah kota berada di ruang kelas Museum Pendidikan Genteng Kali Surabaya

Apalagi Kota Surabaya ini memiliki banyak koleksi tentang pendidikan di masa lampau. Untuk itu, lanjut Risma, pemkot akan melakukan pencarian data dan informasi di berbagai tempat, seperti Yogyakarta, Jakarta dan tempat lainnya. 

Hal itu dilakukan untuk memenuhi konsep museum yang saat ini dibuka pemkot. "Karena merawat gedung lama atau tua itu mggak mudah, tapi Alhamdulillah bisa terwujud meskipun belum sempurna," ujarnya.

BACA JUGA: Menpora Anggap GBT Belum Tentu Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
 
Menarikanya, museum ini dibuat dengan nuansa sekolah pada umumnya. Bahkan usai peresmian pun jajaran pemkot duduk di bangku kelas layaknya kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Risma meminta ada ruang diskusi yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk mendiskusikan apapun tanpa dipungut biaya.

"Saya berharap anak-anak bisa diajak kesini (Museum Pendidikan). Agar mereka tau namanya sabak itu gimana sebelum ada buku tulis. Semoga museum ini bisa memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan di Surabaya," harap Risma.

BACA JUGA: Risma Abadikan Bunga Tabebuya di Hari Ulang Tahunnya
 
Dengan dibangunnya Museum Pendidikan Risma mengajak masyarakat bisa melestarikan gedung-gedung tua yang memiliki nilai sejarah.

AKSARA: Jajaran guru melihat aksara atau buku lama di Museum Pendidikan Genteng Kali Surabaya

Untuk pesan kepada guru-guru, Risma mengatakan jika tantangan guru dan pemerintah sangat besat, apalagi tahun 2020 WTO sudah berjalan. Artinya, anak-anak penerus bangsa akan bersaing dengan pelajar di seluruh dunia.

"Karena itu kami harus persiapkan dengan betul supaya anak-anak tidak jadi penonton di kota atau di negara-negara. Dan untuk kesejahteraan guru, saya rasa di Surabaya lebih baik dr pada kota lain," jelasnya.

BACA JUGA: Deretan OPD Surabaya Penerima Anggaran Terbesar 2020
 
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 31 Surabaya, Ratih Retnohertati menyampaikan, jika banyak sekali kesejahteraan material dan berbagai hal sudah ia dan rekan-rekan guru lainnya rasakan tidak seoerti dulu.

"Mudah-mudahan semua sejahtera lahir bati. Anak-anaknya sukses dan ini suatu kebanggan bagi guru ketika melihat putra putrinya sukses,” pungkasnya.