Logo

Harga Telur dan Ayam Naik, Khofifah Anggap Wajar  

Reporter:,Editor:

Kamis, 30 May 2019 07:50 UTC

Harga Telur dan Ayam Naik, Khofifah Anggap Wajar  

SIDAK. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lakukan sidak di Pasar Pucang, Kamis 30 Mei 2019.

JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan harga bahan pokok di Pasar Pucang masih dalam keadaan normal.

Pantauan Khofifah di lapangan, memang ada kenaikan harga, tetapi masih dalam kondisi normal. Kenaikan harga itu terjadi pada komoditas telur dan ayam.

"Ada kenaikan harga telur sekitar seribu hingga dua ribu rupiah. Yang semula Rp 22 ribu, atau ada yang Rp 23 ribu kemudian menjadi Rp 24 ribu. Untuk ayam di sini ada yang Rp 33 ribu, dan ada yang Rp 34 ribu," ujar Khofifah di sela sidak di Pasar Pucang Surabaya, Kamis 30 Mei 2019.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Pemkab Madiun Gelar Pasar Murah untuk PNS

Khofifah mengatakan kenaikan itu masih dalam batas kewajaran sebagai dampak psikologis mendekati lebaran, yang membuat banyak masyarakat mulai menyiapkan bahan makanan untuk persiapan di hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

Sementara untuk bahan pokok lainnya seperti daging, beras, gula, harganya masih normal. "Saya ingin sampaikan bahan pokok di Jatim Insha Allah semua dalam kondisi cukup dan aman," ungkapnya.

Gubernur kelahiran Surabaya itu lantas mengajak seluruh masyarakat membeli bahan kebutuhan pokok secukupnya. Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong. Karena dikhawatirkan permintaan yang meningkat tajam akibat aksi borong ini justru membuat harga melonjak tinggi.

BACA JUGA: Redam Kenaikan Harga Bawang Putih, Jatim Gelar Operasi Pasar

Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur Chusainuddin saat ditemui terpisah mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan dan sidak ke sub divre Perum Bulog Malang pada Rabu 29 Mei 2019 lalu, stok bahan pangan aman dan terkendali hingga pasca lebaran nanti. Baik stok beras hingga bawang putih.

Kendati demikian, legislatif mengusulkan kepada Bulog untuk membentuk warung-warung di kabupaten/kota di Jatim. Fungsinya sebagai kepanjangan tangan Bulog dalam menyerap hasil petani.

"Masukan komisi B tersebut akan dijadikan diskusi oleh pihak Bulog," kata Chusainuddin.