Logo

Harga Kedelai Naik, Produsen Perkecil Ukuran Tahu

Reporter:,Editor:

Sabtu, 19 April 2025 03:00 UTC

Harga Kedelai Naik, Produsen Perkecil Ukuran Tahu

Proses pembuatan tahu di Desa Tambak Agung, Kec. Puri, Kab. Mojokerto, Sabtu pagi, 19 April 2025. Foto: Hasan

JATIMNET.COM, Mojokerto – Kenaikan harga kedelai impor membuat dampak tersendiri bagi perajin tahu. Salah satunya yang ada di Desa Tambak Agung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga itu menembus Rp9.800 hingga Rp10.000 per kilogram sehingga membuat salah satu sentra produksi tahu menyiasati dengan memperkecil ukuran tahu yang mereka produksi.

Hal ini disampaikan Suwono, salah satu produsen tahu yang telah puluhan tahun memproduksi olahan tahu. Ia harus menyiasati kenaikan harga pokok kedelai ini dengan mengurangi ukuran tahu.

BACA: Pengrajin Tempe di Mojokerto Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai

"Langkah pertama mengurangi isian tahu, mengecilkan bentuk, dan menaikkan harga per bungkusnya," ujarnya, Sabtu pagi, 19 April 2025.

Menurutnya, kenaikan harga kedelai ini berdampak pada produksi tahu, ditambah lagi harus membayar karyawan.

"Ya, sangat berdampak sekali karena biaya lebih tinggi, biaya operasional membengkak," katanya.

BACA: Bangkitkan Petani Lokal Satu-satunya Cara Atasi Persoalan Kedelai

Sebelumnya, harga kedelai di tengkulak Rp8.500 per kilogram dan kini telah mencapai hampir Rp10 ribu.

"Sehari bisa membutuhkan kedelai 4 kuintal," katanya.

Dengan demikian, ia pun harus mempertahankan usaha yang dirintisnya bersama orang tuanya itu. Suwono mengharapkan agar pihak pemerintah segera memberikan solusi.

"Harapan kami itu dari pemerintah atau dinas terkait memberikan solusi menghadapi harga yang tinggi," katanya.