Senin, 07 April 2025 06:00 UTC

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi atau biasa disapa Pak Yes sedang panen raya padi di Desa Deketwetan, Kecamatan Deket, Lamongan, Senin, 7 April 2025 Foto:Zuditya Saputra
JATIMNET.COM, Lamongan - Harga gabah di Kabupaten Lamongan masih di bawah harga yang ditetapkan pemerintah. Per kilogramnya masih di kisaran Rp6.200-Rp6.500 atau terpaut Rp200 hingga Rp300 dari semestinya, yakni Rp6.500.
Selisih harga itu mengundang reaksi dari Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Ia berjanji akan mengupayakan agar harga gabah bisa mencapai Rp6.500 per kilogram sesuai dengan ketetapan pemerintah.
"Harganya alhamdulillah sudah di atas Rp6.000, ada yang Rp6.200 ada Rp6.300. Tapi, kalau bisa Rp6.500. Akan terus kami carikan solusi agar harga gabah bisa sesuai ketetapan pemerintah," kata orang nomor satu di Lamongan itu.
Pak Yess, sapaan akrab Yuhronur Efendi mengatakannya saat mengikuti panen raya secara serentak di 14 provinsi melalui Zoom Meeting yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto. Di Lamongan, panen raya itu dilaksanakan di Desa Deketwetan, Kecamatan Deket, Senin, 7 April 2025.
BACA: Ramai Pupuk Bersubsidi di Bawah HET Dipastikan dari Akun Medsos Palsu
Sementara untuk menjaga stabilitas harga di petani, Pemkab Lamongan telah bekerja sama dengan Perum Bulog untuk menyerap gabah.
Akan tetapi dalam hal ini, kata Pak Yes, saat ini Bulog masih dalam masa transisi sistem dari penyerapan beras menjadi penyerapan beras dan gabah. Dengan demikian, terdapat kendala pada tampungan gudang.
“Bulog juga terus melakukan penyerapan gabah, dan memang Bulog juga terus mencarikan solusi karena ada keterbatasan pada gudang, pengeringan, dan berbagai hal yang terus diatasi,” ujarnya.
Adapun penyediaan bibit unggul, pihak pemkab telah bekerja sama dengan Kodim 0812 Lamongan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.
“Kita bantukan kepada petani bibit PJM 01 dan sudah kita sebar di seluruh Kabupaten Lamongan. Harapannya, produksi padi bisa lebih hanyak dari tahun kemarin 1,3 juta ton ini realitanya. Kalau BPS lebih dari 800 ton produksi padi, menempatkan Lamongan nomor satu di Jawa Timur,” jelas Pak Yes.
BACA: Mentan Apresiasi Tingginya Harga dan Produksi Padi di Gresik
Komitmen Pemkab Lamongan pada swasembada pangan akan terus diperkuat dan didukung dengan melengkapi bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) untuk petani.
Brigjen Purnawirawan Edy selaku LO Bulog Jawa Timur mengungkapkan bahwa pihaknya ditargetkan penyerapan gabah setara dengan beras.
Artinya, target beras dan gabah sebanyak 593.000 ton. Sedangkan, terget penyerapan di Lamongan hingga bulan April sebanyak 7.600 ton. Hingga saat ini telah terserap 6.300 ton atau 82,71%.
“Target ini masih jauh, karena ada keterbatasan pada gudang dan lainnya. Tapi kami terus berusaha menjamin penyerapan hasil pertanian, paling tidak dengan kita turun langsung ke petani menetapkan harga Rp6.500 ini mengangkat harga di pasar tidak seperti tahun sebelumnya,” terangnya.
