Senin, 28 December 2020 09:20 UTC
KHOFIFAH: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan keterangan kepada wartawan.
JATIMNET.COM, Sidoarjo - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau persiapan pembukaan laboratorium Intibios untuk penanganan testing and tracing Covid-19 di Jalan Letjen Wahono, Juanda, Sidoarjo, Senin 28 Desember 2020.
Ia mengepresiasi peran swasta yang turut membantu penanganan Covid-19 di wilayahnya. Pihaknya berharap laboratorium seperti ini terus diperbanyak, sehingga dapat semakin banyak menambahkan kebutuhan skrining dan percepatan tes swab.
Laboratorium Intibios ini bisa mempersingkat waktu penyediaan dan memenuhi standar biosaftey level (BSL) 2 plus dengan negative room sesuai standar WHO.
"Kita melakukan berbagai macam sinergi, kolaborasi. Kunci dari penanganan Covid-19 adalah bagaimana kita meningkatkan sinergi, kolaborasi, diantaranya adalah seluruh elemen yang memungkinkan bisa memberikan maksimalisasi percepatan (penanganan) penyebaran," ujar Khofifah.
BACA JUGA: ITS Lockdown, 18 Orang Terpapar Covid-19
Khofifah yakin dengan adanya BSL-2 plus bisa mempercepat hasil testing Covid-19 di Jatim. Tidak lagi perlu berhari-hari seperti yang terjadi di Bulan April-Mei lalu. "Kita bisa membayangkan kalau keterbatasan lab PCR, bisa saja hari ini di-swab hasilnya beberapa hari berikutnya. Itu yang dulu terjadi di April-Mei," tegasnya.
Sementara salah satu penggagas laboratorium, Enggartiasto Lukita mengatakan, gagasan pendirian itu muncul setelah melihat kondisi pandemi yang semakin tak terkendali. Ia lantas bersama sejumlah pengusaha untuk merealisasikan dalam bentuk layanan laboratorium.
"Berkali-kali pak presiden juga mengingatkan, semua pihak harus bersatu. Ini jawaban dari itu. Jadi dorongan dari keinginan kami bersama untuk bisa mendukung pemerintah bersama masyarakat lain mengatasi pandemi ini. Kita tidak boleh berpangku tangan, kita tidak boleh diam saja," kata Enggar.
BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Segera Tiba di Jatim Awal Tahun Depan
Selain di Sidoarjo, saat ini pihaknya telah membangun 10 laboratorium di 10 kota di Indonesia. Ia sendiri mengaku pendirian laboratorium ini bukan murni untuk bisnis, namun merupakan upaya untuk turut serta dalam penanganan pandemi COVID bersama pemerintah setempat.
"Ini lab kesembilan. Kami berjanji, minimal sepuluh. Target kami 20 lab. Tapi minimal 10 lab. Siang nanti ke-10 di semarang, dan setiap hari kami sudah mencapai lebih dari 5.100 spesimen yang kami periksa. Dan itu masih jauh dari kebutuhan. Tahun depan, kami berharap bisa semaksimal mungkin hadir," kata dia.
Teguh Kinarto, pengusaha dan penggagas laboratorium intibios Jawa Timur menyebutkan, keberhasilan penanganan Covid-19 tak hanya mengandalkan dari pemerintah saja. Namun pihak swasta juga harus berpartisipasi dengan saling berkolaborasi dan bersinergi.