Logo

Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Tanam Cemara Udang di Sepanjang Pantai

Reporter:,Editor:

Minggu, 28 July 2019 11:28 UTC

Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Tanam Cemara Udang di Sepanjang Pantai

LEBIH HIJAU. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menanam cemara udang di Mayangan, Probolinggo, Minggu 28 Juli 2019. Foto: Yosibio.

JATIMNET.COM, Probolinggo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat menanam pohon cemara udang di sepanjang pantai utara dan selatan. Selain untuk menghijaukan kawasan pantai, pihaknya berharap masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.

Ajakan itu disampaikan gubernur kelahiran Surabaya saat menghadiri puncak peringatan hari lingkungan hidup, di kompleks UPT Pelabuhan Perikanan Mayangan, Kota Probolinggo Minggu 28 Juli 2019.

“Pohon cemara udang memiliki akar yang cukup kuat untuk menahan abrasi. Pohon ini juga sanggup menahan tsunami, selain hidupnya yang mampu bertahan sampai 500 tahun,” kata Khofifah, di sela kunjungannya.

BACA JUGA: Khofifah Enggan Pastikan Terbitnya SIPI Nelayan Cantrang

Pohon cemara udang dipilih lantaran wilayah Indonesia terdiri atas kawasan maritim. Sehingga butuh tanaman yang sanggup menahan kerusakan yang disebabkan bencana alam, seperti abrasi, gelombang tinggi, hingga tsunami.

“85 persen wilayah Indonesia adalah kawasan maritim, yang di beberapa titik kerap diterjang gelombang laut. Maka itu butuh tanaman yang kuat, sekaligus menjadi penahan bencana alam,” Khofifah melanjutkan.

Pohon cemara udang, lanjut Khofifah, telah direkomendasikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Timur untuk ditanam di bibir pantai. Selain itu, dia juga berharap penanaman pohon ini untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau di sepanjang pantai.

BACA JUGA: Tingkah Menggemaskan Tiga Anak Harimau Benggala Menunggu Khofifah

“Dua minggu lalu saya berdiskusi dengan kepala BNPB, beliau menyatakan penanaman cemara udang banyak dilakukan di Sumatera. Kami disarankan menanam di seluruh pantai di Jawa Timur,” tandas Khofifah.

Sementara itu, pada peringatan hari lingkungan hidup se-dunia ini mengambil tema Be Air Polution yakni mengendalikan polusi udara. Merujuk data World Health Organization (WHO atau badan kesehatan dunia), sekitar tujuh juta manusia yang meninggal dunia akibat polusi udara.