JATIMNET.COM, Mojokerto – Antusiasme masyarakat terlihat begitu tinggi menyambut peluncuran perdana bus Trans Jatim Koridor VI yang melayani rute Mojokerto-Sidoarjo. Puluhan warga memadati Terminal Mojosari, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis, 29 Mei 2025.

Pantauan di lapangan, terlihat mayoritas penumpang didominasi kaum ibu-ibu yang rela antre panjang di halte pemberhentian terminal.

Pemandangan serupa juga tampak di berbagai titik sepanjang jalur Mojokerto-Porong, Sidoarjo. 

Kehadiran bus Trans Jatim yang nyaman dan berfasilitas modern rupanya menarik minat masyarakat untuk menjajalnya, terlebih di masa promosi layanan ini masih digratiskan sejak 27 Mei hingga 2 Juni 2025.

BACA: Bus Trans Jatim Koridor VI “Gajah Mada” Resmi Layani Rute Mojokerto–Sidoarjo

Seperti yang diungkapkan salah satu calon penumpang asal Mojosari, Tatik, mengungkapkan dirinya tertarik mencoba naik bus Trans Jatim karena penasaran dengan pelayanan yang ditawarkan. Meski sempat menunggu cukup lama, ia tetap semangat untuk ikut merasakan pengalaman baru tersebut.

"Mau ke Surabaya, berhubung tadi berangkatnya jam 08.00, sampai sekarang belum dapat," ujarnya.

Ia rela datang dan menunggu kedatangan bus ini bersama sanak saudaranya untuk mencoba sensasi baru menaiki Trans Jatim.

"Ya, baru kali ini, sebelumnya belum pernah. Makanya ini mau mencoba. Karena pengen tahu bagaimana rasanya naik bis, bagus apa tidak pelayanannya," kata Tatik.

Senada dengan Tatik, Perwina, seorang penumpang asal Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, juga turut mencoba bus Trans Jatim untuk perjalanannya menuju Lamongan.

BACA: 15 Bus Trans Jatim Rute Gresik-Lamongan PP Beroperasi, Tarifnya Super Murah

"Tadi naik dari Terminal Porong, nyaman sekali," tuturnya.

Peluncuran Trans Jatim Koridor VI ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperluas layanan transportasi publik yang terjangkau, aman, dan nyaman bagi masyarakat.

"Ini mau mencoba sekaligus berlibur, mumpung gratis," katanya.

Dengan hadirnya jalur baru ini, diharapkan mobilitas warga antardaerah semakin efisien dan menunjang pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi angka kecelakaan.