Logo

Genjot Literasi, Pemkot Surabaya Tambah 66 Taman Bacaan Masyarakat

Reporter:,Editor:

Kamis, 12 September 2019 02:15 UTC

Genjot Literasi, Pemkot Surabaya Tambah 66 Taman Bacaan Masyarakat

PERPUSTAKAAN: Suasana di salah satu Taman Baca Masyarakat di Surabaya. Foto: Ist

JATIMNET.COM, Surabaya – Guna meningkatkan minat baca, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menambah 66 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang tersebar di balai RW dan rumah susun se-Surabaya.

“Saat ini total TBM yang ada 467, dan targetnya penambahan 66 TMB baru tersebut selesai di bulan Oktober 2019,” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi dalam rilis resminya, Kamis 12 September 2019. 

Penambahan TBM ini sebagai upaya pemkot dalam meningkatkan kualitas literasi dan menumbuhkan minat baca masyarakat Surabaya. TBM dikembangkan di  pemukiman masyarakat agar akses literasi lebih mudah dijangkau dan merata.

“Sehingga dalam hal ini, masyarakat mempunyai alternatif sumber bacaan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan dibanding menggunakan gawai,” jelasnya.

BACA JUGA: Pengajar di Sekolah Lereng Gunung Bromo Ikuti Pelatihan Literasi

Musdiq pun sudah menyiapkan pelatihan untuk membangun minat baca khususnya pada anak-anak. Pelatihan tersebut meliputi menulis, mendongeng, hingga bimbingan belajar (bimbel). Selain itu, ada juga latihan mewarnai, menggambar, dan membuat keterampilan yang berasal dari buku yang dibaca di TBM. 

"Permainan alat peraga edukatif juga sudah kami siapkan,” katanya.

Ada pun jumlah penambahan TBM di 66 lokasi itu tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya. Setiap kecamatan sebagian besar memiliki lebih dari satu TBM. salah satunya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. 

"TBM di Kelurahan Sememi, terdapat di tiga RW. Namun semua warga selain dari RW itu juga boleh mengakses. Jadi tidak harus warga di RW tersebut saja,” ujarnya.

BACA JUGA: Perbanyak Literasi, Sejumlah Perguruan Tinggi Malang Gelar Lapak Baca

Musdiq berharap, selain sebagai tempat membaca dan meminjam buku, TBM juga diharapkan menjadi tempat masyarakat untuk belajar, melakukan interaksi sosial, dan menyalurkan bakatnya. 

“Kalau warga ada yang gemar mendongeng, nanti boleh mendongeng di sana, atau menulis, hasil tulisannya bisa diletakkan di TBM itu,” imbuhnya.

Bahkan pihaknya memastikan bahwa ke depan, koleksi buku yang ada di TBM pemukiman warga akan terus ditambah. Terutama yang dapat menunjang pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti buku-buku ketrampilan terapan.

“Harapan kami TBM di wilayah pemukiman ini bisa menjadi  tempat event literasi yang melibatkan masyarakat sekitar, misal menjadi tempat bimbingan belajar, belajar menari, menggambar, dan lomba-lomba literasi lainnya,” pungkasnya.