
Reporter
Oky Dwi PrasetyoMinggu, 11 Agustus 2019 - 03:59
Editor
Rochman Arief
PERBANYAK ILMU. Sejumlah 13 komunitas di beberapa perguruan tinggi Malang menggelar lapak buku secara serentak, Sabtu 10 Agustus 2019. Foto: Oky Dwi.
JATIMNET.COM, Malang – Sebanyak 13 komunitas baca menggelar lapak buku serentak di Taman Merjosari, Kecamatan Merjosari, Kota Malang, Sabtu 10 Agustus 2019. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Vespa Literasi yang sejumlah bukunya disita Polres Probolinggo.
“Kegiatan ini bentuk solidaritas kepada Vespa Literasi. Selain itu, juga melihat pentingnya literasi, ditambah kondisi literasi yang banyak mengalami tindakan represif,” kata Ahmad Mustaqim, dari perpustakaan jalanan baca Gerilya Literasi, Sabtu 10 Agustus 2019.
Menurut Ahmad, bentuk-bentuk tindakan represif yang dilakukan pihak keamanan, seperti penyitaan buku di Probolinggo dan Makassar. Menurutnya, pihak keamanan terlebih dahulu mengetahui sejarah di dalam buku sebelum melakukan penyitaan.
BACA JUGA: Polisi Probolinggo Pulangkan Pemuda Penyedia Buku Tokoh PKI
“Adanya lapak baca jalanan seperti ini jangan sampai dibubarkan, karena akan membuka ruang-ruang baru untuk masyarakat mengakses buku-buku baru,” Ahmad melanjutkan.
Begitu juga dengan perpustakaan jalanan Teras IKIP dari Universitas Negeri Malang (UM), Muhammad Haidar. Dia menerangkan lapak baca yang digelarnya sekaligus solidaritas untuk kawan seperjuangannya.
“Ada banyak masalah yang menimpa dunia literasi di Indonesia. Di Probolinggo contohnya, lapak buku jalanan itu berinisiatif untuk membuka pengetahuan,” tuturnya.
Haidar mengungkapkan kegiatan serupa tidak hanya digelar di Kota Malang. Menurutnya, sejumlah kota juga menggelar kegiatan serupa seperti di di Pasuruan, Jombang, dan kota lain.
BACA JUGA: Buku Gratis Dituduh Komunis
“Kalau di Pasuruan di Wahana Baca yang membuka lapak di alun-alun Kota Pasuruan, sedangkan di Jombang itu lapak digelar di daerah Mojoagung,” terangnya.
Selain itu, kegiatan ini untuk menumbuhkan minat literasi perpustakaan jalanan seperti Gerilya literasi dan Teras IKIP. Kebetulan keduanya membuka lapak baca di jkampus masing-masing, Universitas Islam Malang (Unisma) dan UM.
“Kami juga bergerak di Unisma dan teman-teman juga merasa terbantu adanya lapak baca di sana,” kata Ahmad. Begitupula dengan Teras IKIP, yang membuka lapak bacanya dengan memanfaatkan ruang-ruang terbuka di taman kampus.