Jumat, 11 July 2025 06:00 UTC
Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Sebanyak 159 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Mojokerto mengalami kekurangan peserta didik baru pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026.
Temuan ini dirilis Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Mojokerto usai pelaksanaan dua gelombang pendaftaran yang berlangsung 23 Juni hingga 10 Juli 2025.
Kepala Dindik Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono menjelaskan dari total 385 SDN yang membuka pendaftaran, hanya sebagian yang mampu memenuhi kuota. Secara keseluruhan, kuota yang disediakan mencapai 476 rombongan belajar (rombel) atau 13.796 kursi siswa baru. Setiap rombel seharusnya diisi 28 siswa.
"Jumlah SDN yang tidak terpenuhi pagu ada 159 sekolah. Namun, secara umum ada kenaikan jumlah siswa kelas 1 tahun ajaran 2025-2026 sekitar 250 siswa," kata Ludfi kepada awak media, Jumat, 11 Juli 2025.
BACA: SPMB Jalur Domisili Resmi Ditutup, 12 SDN di Kota Mojokerto Kekurangan Siswa
SDN yang kekurangan siswa tersebar di seluruh wilayah Mojokerto, mencakup 18 kecamatan, di antaranya Kecamatan Jetis dengan jumlah terbanyak, yakni 16 sekolah, disusul Dawarblandong 12 sekolah, Kemlagi 11 sekolah, Kutorejo 11 sekolah, dan Gedeg 11 sekolah.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dindik Mojokerto Mujiwati memaparkan setidaknya terdapat tujuh faktor yang menyebabkan ratusan SDN tersebut gagal memenuhi target siswa baru.
Tujuh faktor itu antara lain letak geografis sekolah terpencil yang hanya menjangkau satu dusun dengan jumlah anak usia SD yang terbatas, jumlah anak usia sekolah minim, lulusan TK/RA tidak sebanding dengan daya tamping, jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan SDN di desa tetangga, lokasi sekolah yang berada di seberang jalan raya yang dianggap membahayakan siswa, sebagian lulusan TK kembali ke desa asal untuk melanjutkan ke SD, dan pilihan orang tua yang lebih condong ke sekolah swasta meski ada SD negeri di dekat rumah.
Beberapa sekolah hanya mendapat siswa baru di bawah 10 orang. Bahkan, SDN Dilem di Kecamatan Gondang tidak memperoleh siswa sama sekali. Sedangkan SDN Bangeran 2 dan SDN Simongagrok 1 di Dawarblandong hanya menerima masing-masing tujuh siswa. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi Dindik dalam upaya pemerataan pendidikan dasar.
BACA: Cegah Kecurangan SPMB, Kemendikdasmen Gandeng KPK dan Lintas Kementerian
Beberapa SDN lainnya yang hanya menerima sedikit siswa baru, misalnya di Kecamatan Bangsal, SDN Tinggarbuntut hanya menerima 9 siswa, SDN Kedunguneng 10 siswa, dan SDN Gayam 14 siswa.
Di Kecamatan Dawarblandong, SDN Bangeran 2 hanya mendapat 7 siswa, SDN Pucuk 2 hanya 10 siswa, SDN Madureso mendapat 17 siswa.
Di Kecamatan Gondang, SDN Gumeng hanya mendapat 4 siswa dan SDN Ngembat 16 siswa. Di Kecamatan Jetis, SDN Mojoroto menerima 6 siswa, SDN Jetis 2 mendapat 19 siswa, SDN Kupang 1 mendapat 16 siswa.
Di Kecamatan Kutorejo, SDN Simbaringin menerima 8 siswa dan SDN Wonodadi 2 mendapat 18 siswa. Sedangkan untuk SDN lainnya bisa dilihat di laman resmi Dindik Mojokerto.
Caption : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Foto: Hasan.