Rabu, 04 June 2025 09:00 UTC

Ilustrasi kekerasan pada perempuan. Dok: Jatimnet
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kisah pilu kembali terjadi akibat perkenalan lewat aplikasi kencan. Seorang perempuan muda asal Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, harus menelan pahitnya kepercayaan yang disalahgunakan.
Korban diketahui berinisial NA, 26 tahun, buruh pabrik di kawasan Ngoro Industri, menjadi korban penipuan yang berujung pada raibnya sepeda motor dan telepon genggam miliknya.
Kejadian bermula saat NA mengenal seorang pria lewat aplikasi Tantan pada Minggu malam, 1 Juni 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.
Pria tersebut memperkenalkan diri dengan nama akun "Zalvin". Tak butuh waktu lama, komunikasi berlanjut lewat WhatsApp dan intensitas obrolan pun meningkat.
BACA: Tipu Pemuda Hingga Rp47 Juta Lewat Aplikasi Kencan Oline, Pasutri Ini Diamanan Polisi Gresik
Setelah dua hari saling bertukar pesan, keduanya sepakat bertemu langsung. Lokasi awal yang direncanakan adalah SPBU di Desa Jasem, Ngoro, Selasa malam, 3 Juni 2025. Namun, pelaku mendadak mengubah lokasi pertemuan ke area sepi di depan makam Dusun Jajar, Desa Jasem.
Kapolsek Ngoro Kompol Heru Purwandi saat dikonfirmasi membenarkan adanya aduan terkait penipuan dan perampasan barang berharga milik seorang wanita tersebut.
"Alasan pelaku kebablasan ketika menuju SPBU Jasem, lalu mengajak korban bertemu di depan makam Dusun Jajar," kata Heru, Rabu, 4 Juni 2025.
NA yang datang seorang diri mengendarai sepeda motor menemui pria tersebut di lokasi baru. Sang pelaku mengaku datang karena diantar temannya dan malam itu mengenakan jaket merah, celana jins biru, sandal selop hitam, dan mengenakan masker dan helm yang tak pernah dilepas.
"Sejak bertemu dengan korban sampai kabur, pelaku tidak pernah melepas helm dan maskernya," katanya.
Malam itu, pelaku sempat membonceng korban berkeliling. Mereka bahkan dua kali berhenti di warung untuk membeli makanan ringan, seolah ingin menciptakan kesan akrab. Tak lama kemudian, mereka menuju sebuah minimarket di Jalan Raya Desa Ngoro.
Namun, tindakan pelaku sudah terencana. Ia berhenti bukan di depan pintu masuk minimarket, melainkan di sisi timur jalan, menghindari jangkauan kamera CCTV.
BACA: Apes, Harta Wanita Penyedia Open BO Dirampas dan Dibuang di Hutan Dawarblandong
Pelaku lalu memberikan uang Rp100 ribu dan menyuruh NA masuk ke dalam minimarket untuk membeli air mineral, roti, dan obat maag. Tanpa disangka, saat NA tengah berbelanja, pria yang baru dikenalnya itu melarikan diri bersama motor dan tas korban yang berisi ponsel, STNK, KTP, dan kartu ATM.
"Saat korban di dalam minimarket, pelaku membawa kabur sepeda motor dan tas milik korban berisi ponsel, STNK, KTP dan kartu ATM. Kerugian korban sekitar Rp20 juta," katanya.
Bagi NA, kejadian ini menjadi pengalaman pahit yang menyayat hati. Selain hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan terbatas, orang tuanya juga hanya berdagang sandal keliling.
Tak ingin berlarut dalam kepanikan, ia segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ngoro.
"Kami sudah menerima laporan korban, saya terjunkan tim dari Unit Reskrim Polsek Ngoro untuk menyelidiki pelaku," kata Heru.
