Logo

Ganti Status, STIKOM Berubah Jadi Universitas Dinamika

Reporter:

Selasa, 03 September 2019 08:48 UTC

Ganti Status, STIKOM Berubah Jadi Universitas Dinamika

Rektor Universitas Dinamika Budi Jatmiko (Paling Kiri) usai pelantikan rektor dan wakil rektor, Rabu 03 September 2019. Foto: Opik Muhammad

JATIMNET.COM, Surabaya - Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya berganti nama menjadi Universitas Dinamika. Hal itu setelah penetapan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) No 655/KPT/I/2019, pada 02 Agustus 2019 tentang Izin Perubahan Bentuk status lembaga pendidikan.

Rektor Universitas Dinamika Budi Jatmiko, mengatakan hanya nama saja yang diubah. Sementara logo lembaga pendidikan beserta warna kebesarannya masih sama. "Tidak gampang mencari nama. Ada aturan yang menyebut nama perguruan tinggi sebelumnya tidak boleh menjadi bagian dari universitas," kata Budi dalam jumpa persnya, Rabu 03 September 2019.

Budi menjadi rektor pertama Universitas Dinamika (setelah berganti status). Ia dilantik sebagai pimpinan universitas dalam acara bertajuk: Peresmian Universitas Dinamika dan Pelantikan Retor dan Wakil Rektor Baru masa bhakti 2019-2023. Ia menjelaskan, setelah 36 tahun menyandang nama STIKOM, perubahan nama menjadi universitas ini tentu membawa aura baru bagi kampus di bawah naungan Yayasan Putra Bhakti Sentosa itu.

BACA JUGA: Mahasiswa Stikom Ciptakan Alat Deteksi Banjir Digital

“Nama Dinamika sendiri memiliki arti semangat perubahan, bergerak maju menjadi lebih baik, mudah menyesuaikan diri dengan keadaan di era Revolusi Industri 4.0," katanya.

Ia melanjutkan, di balik nama tersebut terdapat sebuah harapan besar. "Mampu bergerak maju, berkembang, dan mudah menyesuaikan diri dalam keadaan yang super kompleks pada era Revolusi Industri 4.0, yang menuntut pemecahan masalah yang juga super cepat, kemampuan berkolaborasi dengan baik, dan produktif dalam berinovasi," ujarnya menegaskan.

Setelah perubahan nama, Universitas Dinamika juga memiliki beberapa program. Salah satunya adalah menambah program study (prody) khusus kepariwisataan. Target realisasi prody ini tahun ini. "Kami sedang berburu dosen, sedang menghubungi beberapa kampus yang memiliki program study S2 pariwisata," ujarnya.

Budi menyadari perubahan nama ini bakal berat. Sebab selama 36 tahun publik sudah mengenal STIKOM. Namun ia meyakini dengan strategi yang tepat maka rebranding tidak akan membutuhkan waktu lama. "Media kampus ini luar biasa. Media sosial Facebook, Twitter dan Instagram sudah oke. Kami juga ingin lebih dekat lagi dengan wartawan," ujarnya.

Selain itu, ke depan Universitas Dinamika juga akan fokus pada kawasan Indonesia Timur. Strategi kawasan ini diambil sebab untuk wilayah Indonesia Barat sudah banyak kampus serupa berdiri. Terlebih, wilayah timur sesuai dengan visi dan misi universitas. "Nyari partner ke Timur itu gampang. Kami saat ini sudah menerima sembilan mahasiswa dari Papua, kerja sama dengan Pemda Papua," kata Budi menegaskan.