Jumat, 15 February 2019 09:59 UTC
Twitter. Picpedia
JATIMNET.COM, Surabaya - Situs mikroblogging, Twitter dikabarkan akan melakukan sejumlah perubahan. CEO Jack Dorsey mengupayakan agar penggunanya bisa mengklarifikasi cuitan yang kurang akurat, bahkan tweet bertahun-tahun lalu.
Selama ini pengguna tak bisa mengoreksi cuitan yang telah terposting. Pilihannya adalah menghapus cuitan yang dianggap bermasalah. Dilansir dari www.recode.net, Jumat 15 Februari 2019, CEO Jack Dorsey yang berbicara dalam even di Goldman Sachs di San Fransisco mengatakan Twitter sedang "berpikir tentang" fitur klarifikasi.
Fitur "klarifikasi" ini memberi kesempatan untuk melampirkan komentar atau anotasi ke tweet lama secara permanen. Klarifikasi, idealnya, akan terus melekat dengan tweet sehingga pernyataan asli tidak dapat di-retweet tanpa konteks tambahan terlampir.
BACA JUGA: Bos Buka Lapak Minta Maaf Setelah #UninstalBukaLapak Banjiri Twitter
Dengan cara ini, pengguna dapat menambahkan konteks atau menjelaskan bagaimana mereka telah berubah pikiran. Meskipun Dorsey tidak berjanji bahwa fitur baru ini akan segera terealisasi. "Tidak mengatakan kita akan meluncurkan itu," katanya. "Tapi itu adalah pertanyaan yang akan kami tanyakan."
Dorsey juga menyinggung jika tweet lama berpotensi merusak karier seseorang. Apa yang pernah diposting akan jadi jejak digital selamanya. Tweet lama bisa jadi memalukan atau menyakiti orang banyak bertahun-tahun kemudian ketika muncul kembali dan menjadi viral.
Sejumlah kasus seperti komedian Kevin Hart yang urung menjadi host Oscar tahun ini karena sebuah lelucon homofobik lawas di Twitternya muncul kembali.
BACA JUGA: CEO Twitter Akui Kaitan Aktivitas Ngetweet dengan Kekerasan Offline
Direktur film Guardians of the Galaxy, James Gunn dipecat dari film ketiganya karena tweet lama tentang candaan pedofilia. Baru-baru ini, di Indonesia CEO Bukalapak Ahmad Muzaki dicecar netizen lantaran memposting data yang salah.
Dorsey mengatakan, secara teori Twitter ingin mengambil lebih banyak tanggung jawab atas dampak pengguna Twitter di kehidupan nyata mereka. Seperti pengguna yang dipecat karena posting kontroversial mereka. Dia menambahkan jejaring sosial sebelumnya bertindak seolah-olah mereka tidak memiliki peran di luar ranah digital.
Selain fitur klarifikasi, Dorsey juga berpikir untuk menambah fitur mengikuti dan membisukan percakapan berdasarkan topik. Misalnya, jika seorang pengguna ingin berkomunikasi dengan penggemar Game of Thrones lainnya maka percakapannya mudah ditemukan. Demikian pula jika pengguna ingin memblokir pembahasan soal game tersebut.
BACA JUGA: Keuntungan Twitter Masih Tinggi Meski Kehilangan Jutaan Akun
Di sisi lain, perusahaan terus meningkatkan cara menangani konten yang kasar. Sayangnya belum ada jaminan kapan fitur ini bakal diluncurkan.
Selama beberapa tahun terakhir, Dorsey juga membersihkan Twitter dan mengakibatkan puluhan juta akun palsu dan mencurigakan hilang.