Rabu, 13 February 2019 04:53 UTC
Twitter. Picpedia
JATIMNET.COM, Surabaya - CEO Twitter Jack Dorsey mengakui adanya hubungan antara aktivitas di media sosial Twitter dengan kekerasan fisik secara offline. Twitter kini fokus pada upaya keselamatan fisik pengguna. Pernyataan itu muncul dalam wawancara via Twitter antara Dorsey dengan Kara Swisher dari Recode Rabu 13 Februari 2019.
Dorsey mengatakan Twitter sedang membangun mekanisme untuk mengurangi potensi kekerasan fisik secara offline sebagai akibat dari aktivitas pengguna saat di Twitter.
Dorsey menyebut kampanye kekerasan secara terkoordinasi dan juga doxxing atau membagikan informasi privat pengguna di media sosial adalah salah satu contoh potensi bahaya fisik yang sedang diatasi oleh Twitter dikutip dari CNBC Rabu 13 Februari 2019.
" Saya melihat kaitannya, sehingga kami menempatkan keselamatan fisik di atas segalanya. Itu yang sedang kami lakukan saat ini. Kami belum punya semua jawabannya. Tapi ini adalah fokusnya. Saya rasa itu menjelaskan beragam pekerjaan yang harus kami lakukan. Tak semua memang," respon Dorsey atas pertanyaan Swisher tentang Kaitan twitter dengan ancaman kekerasan dalam kehidupan nyata seseorang.
BACA JUGA: Keuntungan Twitter Masih Tinggi Meski Kehilangan Jutaan Akun
Dorsey kemudian membenarkan pendapat Swisher jika kekerasan fisik yang muncul secara offline juga disebabkan kurang beragamnya konten dalam Twitter .
" Cukup beralasan. Saya yakin jika kurangnya keberagaman tidak membantu memunculkan empati atas apa yang dialami pengguna Twitter tiap hari, terutama perempuan," tulis Dorsey di akun Twitternya @jack.