Logo

Fraksi Golkar Jatim Utus Tiga Anggota Kawal Penyelesaian Raperda Pesantren

Reporter:,Editor:

Kamis, 18 February 2021 08:20 UTC

Fraksi Golkar Jatim Utus Tiga Anggota Kawal Penyelesaian Raperda Pesantren

no image available

JATIMNET.COM, Surabaya - Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jawa Timur terus mengawal Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pesantren. Tiga orang anggota ditugaskan untuk mengawal pembahasan Raperda tersebut. 

Ketua FPG DPRD Jatim, Kodrat Sunyoto mengatakan, mengirim tiga nama yakni Hasan Irsyad, Moch Alimin dan Muhammad Bin Mua'fi Zaini agar Raperda tersebut segera terwujud.

"Kami menungaskan langsung tiga anggota FPG yang ketiganya itu adalah berlatar belakang pesantren. Kenapa, ini menunjukkan keseriusan Golkar agar Raperda Pesantren itu akan segera terwujud karena sangat dibutuhkan," ujar Kodrat, Kamis 18 Februari 2021. 

Ketiga nama tersebut sangat getol berkecimpung di dunia pesantren. Hasan Irsyad adalah Ketua Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia wilayah Jawa Timur yang juga pengasuh Ponpes Mirqotul Ulum Probolinggo.

Baca Juga: Penguatan Koperasi Masuk Raperda Pondok Pesantren

Muhammad Bin Mua'fi Zaini atau yang akrab disapa Gus Mamak merupakan Pengasuh Ponpes Nazhatut Tullab Sampang. Sedangkan Alimim adalah pengurus Lembaga Dakwah Indonesia. 

Raperda tentang pesantren ini merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 18 2019 tentang Pesantren. Secara teknis akan mengatur tentang kebutuhan-kebutuhan Pesantren yang menyebar di 38 Kabupaten/Kota di Jatim. 

Karenanya, Kodrat menilai, Raperda ini butuh pengawalan dan FPG tidak main-main dalam mendukung penuh terkait pembahasan tentang peraturan tersebut. "Sehingga di Raperda ini nanti ada beberapa tujuan yang mungkin akan menjadi pembahasan dalam pansus," tegasnya. 

Ada beberapa pembahasan yang menurut Kodrat penting untuk dimasukkan. Pertama, peningkatan sarana prasarana pendidikan pesantren yang harus menjadi perhatian secara khusus.

Baca Juga: Pesantren Tangguh, Ponpes Sukorejo di Situbondo Terapkan Protokol Kesehatan

Kedua, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kodrat mengatakan, teknologi informasi bagi pesantren dirasa penting dan dibutuhkan dengan kondisi sekarang. Sehingga pesantren bisa mengikuti perkembangan zaman. "Maka pemanfaatan teknologi harus terus berjalan," tegasnya. 

Ketiga, yang juga harus masuk yakni adanya penyelenggaraan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi kerja para santri. "Santri sekarang punya peranan yang sangat besar. Terutama di kondisi daerah masing-masing untuk turut upaya pemulihan ekonomi," kata dia. 

Tak hanya itu, peningkatan kemampuan tenaga pendidikan di pesantren juga harus diperhatikan. "Karena mereka mempunyai tugas mulia yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," tandasnya.