Logo

Forkopimda Madiun Ajak Deklarasi Tolak Kerusuhan Pasca Pemilu

Reporter:,Editor:

Minggu, 16 June 2019 11:28 UTC

Forkopimda Madiun Ajak Deklarasi Tolak Kerusuhan Pasca Pemilu

TEKEN : Jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun menandatangani spanduk sebagai tanda deklarasi penolakan terhadap kerusuhan dampak dari perselisihan pilpres. Kegiatan itu berlangsung di Alun - Alun Caruban, Kabupaten Madiun, Minggu 16 Juni 2019. Nd. Nugr

JATIMNET.COM, Madiun - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Madiun, Jawa Timur bersama elemen masyarakat setempat menggelar deklarasi menolak kerusuhan, menjelang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang tengah disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK).

 

Kegiatan yang berlangsung di Alun-alun Caruban, Minggu pagi 16 Juni 2019 itu ditandai dengan penandatanganan spanduk sepanjang 10 meter.

 

Unsur Forkopimda dan masyarakat secara bergantian meneken spanduk bertuliskan : Deklarasi Jatim Bersatu Menuju Indonesia Damai.

 

Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro, menyatakan deklarasi bertujuan meningkatkan kesadaran warga dalam kehidupan berbangsa. Sehingga, perbedaan dapat ditoleransi sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

 

BACA JUGA: Pasca Pemilu 2019, Polres Blitar Kampanye Damai Gandeng Ribuan Pesepeda

 

"Berusaha menyadarkan masyarakat bahwa kerusuhan merugikan kita. Jaga diri pribadi, keluarga agar aman," kata Kaji Mbing, sapaan akrab Ahmad Dawami Ragil Saputro. 

 

Dengan penjagaan diri pribadi dan keluarga diharapkan mampu mencegah ajakan tindak kerusuhan. Ini seiring dengan perbedaan pilihan politik dalam pemilu khususnya pilpres 2019. Sebab, PHPU sedang disidangkan di MK.

 

Persidangan perdana pada Jumat pekan lalu,  dan hasilnya akan diterbitkan setelah 14 hari kerja, yaitu pada 28 Juni 2019.

 

"Apapun hasilnya kita serahkan ke MK yang memang sudah ahlinya. Kita tidak usah ikut-ikutan," ujar bupati.

 

BACA JUGA: Polisi Probolinggo "Unjuk Rasa" Tolak Kerusuhan Pasca Pemilu

 

Semangat menolak kerusuhan itu dirangkai dengan jalan sehat dengan start dan finish di Alun-Alun Caruban. Selain unsur Forkopimda dan jajarannya, kegiatan itu diikuti sejumlah elemen masyarakat, seperti Pramuka, pesilat, dan karang taruna. 

 

Sejumlah atribut yang menyatakan penolakan terhadap kerusuhan dibentangkan selama jalan sehat berlangsung.

 

Hal tersebut, agar warga yang dilewati peserta jalan sehat mengetahui tujuan dari kegiatan itu. Kegiatan diakhiri dengan senam pagi.