Kamis, 05 November 2020 07:00 UTC
FENOMENA ALAM: Fenomena alam yakni sebuah awan lentikularis berbentuk topi di sekitar Gunung Welirang Kamis pagi, 5 November 2020 membuat heboh warga Mojokerto.
JATIMNET.COM, Mojokerto - Fenomena alam yakni sebuah awan berbentuk topi di sekitar Gunung Welirang Kamis pagi, 5 November 2020 membuat heboh warga Mojokerto.
Pemandangan unik ini, tal lain penampakan awan lentikularis (lenticular) atau altocumulus lenticularis. Biasanya, awan ini terbentuk di sekitar bukit dan gunung akibat angin yang berasal dari kawasan pegunungan.
Bahkan juga di dunia maya pun ramai membicarakan, sehingga menjadi viral dan menjadi menarik juga percakapan warganet. Sejumlah akun faceebook ramai mengunggah foto dan video fenomena langka tersebut, diantaranya akun Shamilla Fauziah, Cim Cim Mot, Erni Tri di sejumlah group media sosial di Mojokerto.
Afni (23) salah satu warga Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas mengaku, pemandangan awan dengan bentuk topi terlihat sejak pukul 05.15 WIB di puncak Gunung Welirang. “Saya lihat pagi tadi dibGunung Welirang ada awan seperti topi. Bagus sekali, enggak seperti biasanya," katanya, Kamis, 5 November 2020 siang.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diperhatikan Fenomena La Nina
Ia menambahkan, awan semakin tampak sempurna berbentuk topi sekitar pukul 05.30 WIB saat matahari mulai muncul. Hanya saja saat pukul 07.00 WIB awan perlahan memudar ketika angin mulai berhembus. “Kalau warga sekitar se-kurang faham menyebutnya awan apa, yang jelas awan kali ini berbeda. Awalnya lebih bagus," ujarnya.
Hal senada diucapkan Muhammad Ansor yang berada di wilayah Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, mengaku fenomena awan itu juga terlihat dari tempat tinggalnya yang berada di dataran tinggi. “Iya dari sini (Gondang) juga kelihatan jelas," ia menuturkan.
Menurutnya, kumpulan awan nampak berkumpul disisi barat Gunung Welirang, lalu terhembus angin hingga membentuk penampakan awan layaknya bentuk topi.
Sementara Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo Teguh Tri Susanto menjelaskan, fenomena alam yakni awan menumpuk yang nampak di atas Gunung Welirang merupakan jenis Lentikularis. Awan ini biasanya, terjadi di sekitaran gunung atau dataran tinggi.
BACA JUGA: Fenomena La Nina, Waspadai Musim Hujan
Secara umum, masih katanya, fenomena awan altocumulus lenticularis tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bahaya. Hanya saja, mengkhawatirkan untuk dunia penerbangan. “Cukup berbahaya jika ini terjadi dalam dunia penerbangan karena pesawat akan mengalami turbulensi/guncangan," ia menerangkan.
Teguh menyebutkan, awan lentikularis terjadi karena adanya gelombang Gunung atau Angin lapisan atas (di atas permukaan) yang cukup kuat dari suatu sisi gunung lalu membentur dinding pegunungan. Sehingga, angin tersebut menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya dan akhirnya membentuk awan-awan bertingkat yang berputar seperti lensa.
"Awan-awan ini mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat, sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter jika berada di sekitar awan," paparnya.
Sekadar informasi, fenomena awan ini secara meteorologi tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas, bukan di permukaan bumi.
Fenomena ini jarang terjadi dan hanya bersifat momentum atau waktu- waktu tertentu, biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat lebih dari beberapa hari di sekitar pegunungan