Logo

Evakuasi Hiu paus dari Inlet PLTU Paiton Gunakan Jaring Cantrang

Reporter:,Editor:

Jumat, 20 September 2019 02:45 UTC

Evakuasi Hiu paus dari Inlet PLTU Paiton Gunakan Jaring Cantrang

EVAKUASI. Proses evakuasi hiu paus menggunakan jaring khusus cantrang yang dimodifikasi. Foto: Tim Rescue Whale Shark

JATIMNET.COM, Probolinggo – Ketua Tim Evakuasi Hiu paus (Whale Shark), Letkol Inf Imam Wibowo mengatakan, proses penyelamatan hiu paus yang terjebak di saluran air (Inlet) PLTU Paiton sampai berhari-hari lantaran terkendala kondisi medan yang sulit.

Di samping itu, hiu yang masuk kategori satwa dilindungi membuat petugas ekstra hati-hati saat mengevakuasi ikan berukuran raksasa tersebut.

Menurut Imam Wibowo, sejumlah strategi digunakan tim evakuasi saat proses penyelamatannya. Mulai dengan memancing menggunakan ikan-ikan kecil hingga menyiapkan jaring ukuran raksasa untuk menggiringnya ke laut terbuka.

BACA JUGA: Hiu Paus Terjebak di Inlet PLTU Paiton Telah DIbebaskan

Dalam evakuasi Kamis 19 September 2019, tim menyiapkan jaring khusus berupa jaring cantrang yang dimodifikasi dengan besi bentuk persegi berukuran 4x6 meter sebagai mata jaring. Untuk mengarahkan jaring sendiri, tim menggunakan crane.

“Jadi untuk menggiring hiu sampai ke laut terbuka, tim menggunakan jaring khusus sebagai perangkap. Untuk memasukkan hiu sendiri tak mudah. Tim tetap harus memancing dengan umpan ikan-ikan kecil. Setelah masuk perangkap kami giring hiu paus sampai pintu kanal atau inlet,”papar Imam.

Letkol Inf Imam Wibowo menjelaskan, selama proses menggiring hiu paus sampai laut terbuka tak mudah. Pasalnya semakin hiu digiring ke luar saluran air (Inlet) PLTU arus yang masuk ke dalam Inlet PLTU semakin kuat.

BACA JUGA: Hiu Paus Terjebak di Inlet PLTU Paiton Dikhawatirkan Stress

Kendala lain yang tim alami, kata Imam, adalah arus yang masuk ke dalam saluran air (Inlet) PLTU cukup kuat 0,8 sampai 1 m/s. Sementara lebar inlet sendiri cukup sempit, rata-rata 21 meter dengan dinding terbuat dari beton. Arus air laut yang masuk ke areal Inlet berfungsi sebagai pendingin 7 pembangkit PLTU Paiton.

Guna menyiasati hal itu, tim akhirnya menggunakan perahu karet Sea Rider berkekuatan 300 PK milik KSOP, serta dibantu 2 sekoci milik Lantamal Banyuwangi saat mengevakuasi Hiu paus ke laut terbuka. Tujuannya agar perahu bisa masuk saluran air (Inlet), serta kuat diterjang arus ketika melewati pintu kanal atau Inlet PLTU.

Hiu paus berhasil masuk jaring khusus sekitar pukul 13.00 WIB dan berhasil dilepaskan di laut terbuka pada pukul 14.00 WIB. Saat dilepaskan, hiu dalam kondisi hidup, sehat, namun sedikit mengalami stres lantaran terlalu lama terjebak di saluran air (Inlet) PLTU Paiton.

BACA JUGA: Ini Dugaan Penyebab Luka Hiu Paus Terjebak di Inlet PLTU Paiton

Tak kurang dari sepekan, proses penyelamatan hiu paus yang terjebak di Inlet PLTU Paiton dilakukan. Kamis 12 September 2019, proses penyelamatan dimulai dengan pengamatan oleh tim terpadu. Selanjutnya upaya evakuasi, dilakukan pertama kali pada Sabtu 14 September 2019 namun tak berhasil.

Kemudian pada Senin 16 September 2019, dibentuklah Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Komandan Kodim 0820 Probolinggo, Letkol Inf Imam Wibowo. Selanjutnya upaya evakuasi dilakukan petugas sampai akhirnya berhasil, Kamis 19 September 2019 siang.

Sementara tim evakuasi yang terlibat dalam upaya penyelamatan hiu paus kali ini ada sekitar 53 orang yang berasal dari instansi gabungan.