Logo

Erick Thohir Ajak Lansia Sinergikan Program Mekaar

Reporter:,Editor:

Minggu, 05 June 2022 05:00 UTC

Erick Thohir Ajak Lansia Sinergikan Program Mekaar

HARI LANSIA. Menteri BUMN Erick Thohir bersama para lansia dalam Peringatan HLUN 2022 di Surabaya, Sabtu 4 Juni 2022. Foto: Foto: Restu Cahya

JATIMNET.COM, Surabaya - BKKKS Jawa Timur dan Yayasan BK3S Jawa Timur menggelar sejumlah rangkaian kegiatan dalam Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2022 bertajuk Lansia Sehat Indonesia Kuat. Digelar selama dua hari, 4-5 Juni 2022, kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung BKKKS Jawa Timur, Jalan Raya Tenggilis GG 10, Surabaya.

Menggandeng sejumlah pihak seperti Pemprov Jatim, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jatim, Pemkot Surabaya, serta Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya, kegiatan tersebut diramaikan dengan lomba line dance, parikan, dan fashion show. Selain itu, juga ada seminar dan pemeriksaan kesehatan, senam, serta bazar.

Perlu diketahui, pada kegiatan hari pertama Peringatan HLUN Tahun 2022, Sabtu 4 Juni 2022, turut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Kedatangannya tersebut dalam rangka menyerahkan Sertifikasi Laik Operasi kepada BKKKS.

“Pak Erick memang dalam rangka menyerahkan sertifikat layak operasional listrik (sejumlah gedung yang dikelola oleh BK3S), kan PLN di bawah BUMN. Beliau juga tertarik karena ini lansia sehingga beliau ingin bergabung. Alhamdulillah beliau senang dan ingin menindak lanjuti dengan program-program lainnya,” kata Ketua Umum BKKKS Jawa Timur Dr. Pinky Saptandari, Sabtu 4 Juni 2022.

BACA JUGA: Ribuan Lansia Meriahkan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2022 di Surabaya

“Tadi Pak Erick juga mengatakan lansia itu butuhnya tidak banyak, hanya harus diperhatikan kebutuhannya. Jangan sampai umurnya panjang tapi jadi merana karena tidak boleh ini atau tidak bisa itu,” ia menambahkan.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir dalam kesempatan tersebut mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebutuhan para lansia yang sering tidak terpenuhi. Menurutnya, merupakan kewajiban semua pihak untuk bagaimana harus memastikan masa depan orang lanjut usia.

“Tentu kita harus prihatin dan juga ke depan suka tidak suka Indonesia pun akan menjadi tua. Hari ini di 2022 memang demokrasi kita 55 persen usianya di bawah 35. Kalau 30 tahun lagi di 2052 kan itu kebalik. Akhirnya yang mayoritas tentu yang lanjut usia,” kata Erick Thohir di sela berlangsungnya kegiatan.

“Karena itu, kita harus memastikan masa depan orang yang lanjut usia juga harus menjadi kewajiban daripada semua pihak tidak hanya Negara, tetapi juga dari yayasan, dari masyarakatnya juga harus mulai berpartisipasi,” ia melanjutkan.

Lebih lanjut, pihaknya merasa bahwa permintaan orang yang lanjut usia tidaklah banyak, melainkan hanya dua. Satu, adalah perhatian, di mana mereka bisa melakukan kegiatan bergerak. Yang lainnya, tentu diberi kesempatan untuk mendapatkan kesehatan yang memadai.

“Di situlah kami BUMN coba memikirkan di sisi yang lainnya lagi. Apa? Salah satunya bagaimana kita mensinergikan yang namanya Program UMKM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) kepada lanjut usia, supaya mereka misalnya ber-15 dapat pinjaman tanpa agunan. Akan dibantu dari Pemerintah Jawa Timur juga bagaimana database-nya atau data-datanya,” ia menuturkan.

BACA JUGA: Menteri BUMN Erick Thohir Berikan Bantuan ke 3.638 Guru Honorer

Dengan pinjaman tersebut, Erick mencontohkan, mereka bisa membeli kompor untuk usaha. Terlebih, PLN juga punya program yang namanya Kompor Listrik. Atau, dari dana Mekaar itu juga bisa dibelikan mesin untuk mencuci baju.

“Ini yang kita lakukan juga. Tetapi tentu kita tidak mau berdiri sendiri, kita minta dukungan Pemerintah Jawa Timur dan juga Yayasan BK3S yang memang sudah ahlinya, dan ini waktunya kita mulai juga memantau masa depan ketika yang lanjut usia ini harus punya perhatian khusus,” ia mengungkapkan.

Sehingga dengan demikian, pihaknya mencoba mulai merajut masa depan yang mana tidak hanya untuk menargetkan generasi muda, tetapi yang lanjut usia juga harus punya perhatian khusus dari kita semua.

“Jangan sampai lanjut usia ini jadi warga kelas dua di Indonesia. Kita harus punya perhatian khusus. Termasuk yang lanjut usia juga harus diberi kesempatan usaha, karena mereka punya komunitas. Kita juga nanti tua, termasuk saya juga nanti tua,” ia menekankan.