Logo

E-Nak, Kartu Identitas Elektronik untuk Hewan Ternak di Banyuwangi

Reporter:,Editor:

Minggu, 30 June 2019 07:18 UTC

E-Nak, Kartu Identitas Elektronik untuk Hewan Ternak di Banyuwangi

INOVASI E-NAK. Sekretaris Disperta Banyuwangi Made Wicaksana mengoperasikan sistem informasi E-Nak dalam pameran inovasi publik, Sabtu 29 Juni 2019. Foto: Ahmad Suudi

JATIMNET.COM, Banyuwangi - Tak hanya e-KTP kartu identitas elektronik yang berlaku di Banyuwangi, karena hewan ternak juga punya e-Nak. Kartu identitas untuk sapi ternak itu merekam data penting seperti kesehatan, usia, kelahiran, jenis pejantan indukan, dan jumlah kelahiran untuk sapi betina.

Kepala Bidang Budidaya dan Kelembagaan Ternak Dinas Pertanian (Disperta) Banyuwangi, Nanang Sugiharto mengatakan, data tentang ternak sangat penting. Terutama untuk menentukan harga jual ternak, menetapkan izin potong, hingga penanganan kesehatan dan asuransi.

"Penjual tidak bisa lagi mengatakan informasi yang tidak benar mengenai usia, sudah melahirkan berapa kali, dan kesehatannya. Karena harga jual juga dipengaruhi data sapi itu," kata Nanang, Sabtu 29 Juni 2019.

BACA JUGA: Dinas Perternakan Jatim Pastikan Tidak Ada Sapi dari DIY

Dia mengatakan izin potong sapi yang dikeluarkan Disperta Banyuwangi juga menimbang kondisi sapi. Bila data menunjukkan sapi tersebut masih bunting atau produktivitasnya tinggi tidak akan diizinkan untuk dipotong untuk menjaga populasi.

"Pemeriksaan kesehatan dan proses klaim asuransi bisa memanfaatkan rekam kesehatan sapi yang tersimpan di e-Nak," kata Nanang.

Secara teknis e-Nak terdiri dari kartu dengan barcode dan kode id sapi, tag dengan barcode dan id yang sama dengan di kartu, sistem informasi web, dan aplikasi QR & Barcode yang bisa diunduh di Google Play Store.

BACA JUGA: Terlanjur Terbiasa, Masyarakat Banyuwangi Enggan Potong Hewan di RPH

Barcode di tag kalung sapi atau kartu e-Nak bisa dipindai menggunakan aplikasi QR & Barcode. Setelah berhasil memindai, aplikasi itu akan menghantarkan layar gawai ke laman tertentu yang berisi data sapi pemilik kalung tag dan kartu e-Nak tersebut.

"Kalau khawatir kalung dan kartu ditukar ke sapi lain, bisa dicek foto di data sama tidak dengan sapi aslinya," paparnya lagi.

Sekretaris Disperta Banyuwangi Made Wicaksana mengatakan saat ini baru delapan ribu ekor sapi dari total populasi 145 ribu ekor yang terdata pada tahun 2018 di Banyuwangi. Dikatakannya kini penjualan sapi juga akan lebih terdata.

BACA JUGA: PPSDS Dengan Disnak Jatim Berselisih Data Soal Sapi

"Sementara kita terapkan di Kecamatan Wongsorejo saja. Nanti akan kita kembangkan ke kecamatan-kecamatan lainnya," kata Made.

Untuk mendapatkan pemasangan e-Nak ke masing-masing sapi, peternak tinggal menunggu giliran petugas Disperta datang mendata. Pasalnya petugas harus mengambil gambar dan memeriksa kondisi fisik sapi untuk dimasukkan ke dalam sistem informasi e-Nak.

e-Nak menjadi salah satu inovasi yang dipamerkan dalam Festival Inovasi selama 2 hari, Sabtu dan Minggu, 29-30 Juni 2019.

Berlokasi di depan Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Taman Blambangan Banyuwangi, berbagai inovasi yang diciptakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) kampus dan SMA ditunjukkan.