JATIMNET.COM, Gresik - Petrokimia Gresik siap memperkuat inovasi untuk mendukung BUMN Go Global, dengan terus melakukan transformasi dan inovasi untuk bisa bersaing di pasar global.

Disebutkan dalam penyataan resminya Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyatakan bahwa inovasi telah menjadi budaya bahkan DNA insan di perusahaan (Petrokimia Gresik).

Hal ini dapat dilihat dari gelaran Konvensi Inovasi Petrokimia Gresik (KIPG) yang digelar setiap tahun, dimana KIPG tahun ini diikuti oleh 82% karyawan yang tergabung dalam 1.158 Gugus Inovasi. "Kami telah melakukan inovasi selama 36 tahun tanpa henti, termasuk di masa pandemi Covid-19," tandasnya, Sabtu 28 Juni 2022.

Inovasi Petrokimia Gresik di tahun 2021 menciptakan nilai tambah atau value creation riil Rp240,68 miliar, dari total nilai tersebut, Rp66,19 miliar atau 27,5 persen diantaranya berkontribusi langsung terhadap perolehan laba perusahaan (direct financial benefit).

Baca Juga: RS Petrokimia Gresik Hadirkan Klinik Fertilitas, Atasi Gangguan Reproduksi

“Ini menjadi bukti bahwa inovasi atau improvement yang dilakukan Insan Petrokimia Gresik berkontribusi positif bagi laba perusahaan, termasuk laba konsolidasi Pupuk Indonesia Group” ujarnya.

Pihaknya memastikan perusahaan terus memperkuat inovasi dan transformasi, sebab merupakan kunci untuk bertahan di tengah berbagai tantangan, memperluas kerja sama Program MAKMUR sesuai dengan penugasan dari Pupuk Indonesia.

“Kami terus berinovasi dan bertransformasi sesuai arahan Menteri BUMN agar tetap bisa menyiapkan pupuk untuk petani di Indonesia dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, serta mendukung BUMN Go Global," tukasnya.

Sebagai catatan, Menteri Erick Tohir dalam acara “Menteri BUMN Menyapa Millenial” di SOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Jumat 17 Juni 2022 kemarin menyebut suasananya sangat-sangat optimis.

Menurutnya Program Makmur atau Program bermakna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini, terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penghasilan yang meningkat. 

Erick juga mendorong agar Pupuk Indonesia Group, termasuk Petrokimia Gresik mencari alternatif bahan baku pupuk, terutama Phosphate (DAP dan Rock Phosphate) dan Kalium (KCl), karena kedua jenis itu tidak tersedia di dalam negeri.