JATIMNET.COM, Gresik - Meredahnya kasus covid-19 di daerah Kabupaten Gresik membuat DPRD memberikan stimulus atau kebijakan untuk mengembalikan perekonomian daerah. Dua stimulus itu adalah fiskal dan non fiskal yang akan diterapkan pemerintah daerah dalam mengembalikan perekonomian masyarakat akibat badai Covid-19 yang juga belum berakhir.

Non fiskal dengan membebaskan pajak bagi pedagang kecil seperti di pasar-pasar tradisional, tidak lain agar geliat perdagangan berskala mikro bisa kembali tumbuh dan bergairah, meski di tengah pandemi.

Sementara Fiskal sendiri merupakan dorongan pemerintah daerah untuk melakukan percepatan pemulihan perekonomian, dengan memberikan bantuan alat dan modal bagi pelaku usaha kecil.

Baca Juga: Gresik Target Turunkan Angka Kemiskinan hingga Satu Digit

"Lewat Bank Gresik, kami akan dorong untuk bisa memberi bantuan dengan kemudahan bagi pelaku usaha. Seperti mempermudah memberikan pinjaman modal dengan suku bunga yang kecil," kata Ketua DPRD Gresik, Abdul Qodir, Senin 21 Maret 2022.

Menurut Qodir, stimulus pada ekonomi adalah kebijakan ekonomi dalam hal keuangan, berharap pemerintah daerah tanggap untuk mengatasi krisis ekonomi atau mempercepat pembangunan ekonomi.

Namun demikan,  kebijakan diatas dapat dilakukan jika pemerintah memiliki keuangan yang cukup untuk, dan berjalan sejalan dengan pendapatan daerah yang ada. "Dari awal sudah kami perkirakan adanya strategis dalam memberikan stimulus fiskal dan non fiskal ini, insyaallah tidak mengganggu PAD Gresik," kata Qodir memungkasi.