Rabu, 27 November 2019 10:12 UTC
ANTISIPASI BANJIR. Pemkot terus menuntaskan pembangunan pintu air dan bozem untuk mengantisipasi banjir pada musim hujan. Foto: Dok jatimnet.com
JATIMNET.COM, Surabaya –DPRD mengimbau Pemkot Surabaya segera mengintegrasikan saluran air di seluruh wilayah. Pasalnya dalam waktu dekat Komisi C DPRD Surabaya akan meminta denah untuk melakukan pengkajian.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya, William Wirakusuma menyampaikan sejauh ini pembangunan saluran sudah maksimal. Namun ia menduga saluran air dari seluruh wilayah Surabaya belum terintegrasi ke sungai utama maupun bozem.
“Misal, ada saluran yang hanya mengelilingi satu wilayah, bentuknya kotak, dan belum mengalir ke aliran utama. Jadi seperti kolam. Aire muter tok,” kata William saat diwawancarai di DPRD Surabaya, Rabu 27 November 2019.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Pemkot Surabaya Bangun Tiga Pintu Air dan Bozem
Anggota yang menjabat Ketua Fraksi PSI ini menilai masih banyak saluran yang bersifat sekunder. Menurutnya hal ini tidak akan memberikan solusi saat musim hujan.
William khawatir saat musim hujan tiba, beberapa kawasan yang banyak genangan, atau bahkan banjir akan tetap mengalami hal yang sama. “Harus secepatnya diselesaikan sebelum musim hujan. Targetnya harus menyambungkan (saluran) sekunder ke saluran utama (sungai),” kata William.
Adapun kawasan yang perlu diperhatikan pemkot adalah Surbaya Barat. Menurutnya kawasan tersebut sering mengalami banjir. Selain itu, kawasan Kutisari yang ada pembangunan pasar baru juga rentan banjir.
BACA JUGA: Bozem Bukan Sekadar Danau Penampungan
Ia memantau bahwa pembangunan pasar baru di Kutisari sudah dikelilingi saluran. Namun belum tersambung dengan saluran utama. “Kami harapkan tahun 2020 sudah nyambung, agar genangannya semakin berkurang,” kata dia.
William juga mengimbau agar pemkot gerak cepat dalam mengantisipasi musim hujan. Setidaknya pada November 2019 ini semua pekerjaan saluran sudah rampung. Jangan sampai ketika sudah musim hujan dan banyak terjadi genangan, baru diatasi oleh pemkot.