
Reporter
DiniSelasa, 29 Oktober 2019 - 03:26
Editor
Hari Istiawan
TUNTUT KEJELASAN. Suporter MP Mania menggelar aksi di depan DPRD Kabupaten Mojokerto menuntut kejelasan status tim kesayangan mereka PSMP, Senin 28 Oktober 2019. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto - Ketua Umum PSMP dan DPRD Kabupaten Mojokerto menilai hukuman yang dijatuhkan Komite Disiplin (Kondisi) PSSI ke PSMP janggal dan tidak adil.
Ketua Umum PSMP Firman Efendi menjelaskan, pengaturan skor tidak hanya dilakukan PSMP tetapi beberapa tim di Liga 2 lainnya.
"Kalau memang terbukti adanya pengaturan skor, kenapa hanya PSMP yang dihukum. Sedangkan tim lainya seperti PSS Sleman, Aceh, Kalteng Putra, dan Gresik tidak ikut di hukum. Ini kan janggal," ungkap Firman pada awak media, Senin 28 Oktober 2019.
Terkait tuntutan MP Mania, pihaknya sudah berunding untuk terus mengawal kasus PSMP bersama ke Jakarta.
BACA JUGA: MP Mania Gelar Aksi Tuntut Ketua PSMP Mundur
"Kami juga akan menanyakan langsung kepada PSSI dalam acara kongres pada 2 November mendatang. Biar PSMP bisa bebas," tandasnya.
Firman juga mengatakan, pengawalan manajemen terhadap status PSMP sudah diupayakan dengan maksimal. Agar tim kebanggaan warga Mojokerto ini bisa kembali berlaga di lapangan hijau.
"Kami sudah mengupayakan untuk banding tapi hukumannya malah lebih berat. Ditambah statuta PSSI dijelaskan hanya ada banding. Beda dengan hukum pada umumnya, sehingga celah yang bisa diambil dalam menyelesaikan persoalan ini hanya ketika kongres. Di sana nanti bisa dibicarakan," papar Ketua Umum PSMP ini.
BACA JUGA: Warga Jetis Mojokerto Laporkan Penutupan Jalan Sepihak
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mojokerto Aini Zuhro juga menambahkan, pemerintah tetap berusaha agar PSMP bisa kembali ke kompetisi Liga 2 dan bisa berjaya di lapangan hijau.
"Kami merasa ada ketidak adilan bagi manajemen dan suporter terkait sanksi ini. Nah, karena itu kami akan mempertanyakan langsung ke PSSI di Jakarta masalah ini dan menolak keputusan kemarin," tutur Zuhro.
DPRD Kabupaten Mojokerto bersama manajemen dan perwakilan suporter akan mempertanyakan juga soal pemain PSMP Krisna Adi yang divonis seumur hidup tidak boleh bermain sepak bola.
"Kami sama-sama berkeinginan PSMP tetap bertahan di Liga 2. Tak hanya itu, terkait satu pemain Krisna Adi yang dijatuhi hukuman tidak bisa bermain seumur hidup juga akan kami bahas,"pungkasnya.