Jumat, 05 July 2019 01:55 UTC
KEKERASAN ANAK: Stop! Kekerasan anak. Ilustrasi/Pxhere
JATIMNET.COM, Surabaya - Kasus pengeroyokan yang viral di media sosial membuat Pemerintah Kota (Pemkot) turut serta ambil bagian.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan masih berupaya mendalami inti persoalan tindakan kekerasan yang dilakukan sejumlah anak perempuan di Surabaya.
"Permasalahnya belum ketemu. Saya juga bingung pokok masalahnya apa. Katanya si anak ini memberikan kalimat yang tidak pas lalu dikeroyok," ujar Chandra diwawancarai wartawan, Kamis 4 Juli 2019.
BACA JUGA: Pemkot Akan Bangun Jembatan Penghubung Taman PUPR dan Taman Harmoni Keputih
Tim DP5A telah bekerjasama dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menggali keterangan dari korban maupun orang tua korban.
Chandra mengungkapkan pihaknya yang sudah melakukan penelusuran pada hari ini Kamis 4 Juli 2019 belum membuahkan hasil. Hal tersebut karena yang bersangkutan tidak ada di rumah.
"Kami menelusuri ke ke tempat tinggal korban di kawasan Jojoran, Kecamatan Gubeng, Surabaya. Tapi, korban dan keluarganya menurut keterangan tetangganya, sudah pindah kos," kata dia.
BACA JUGA: Pengerjaan Basement Yos Sudarso Diperkirakan Lebih Cepat
Chandra menjelaskan, pihaknya akan terus menelusuri masalah ini. Nantinya setelah kedua belah pihak sudah bisa ditemui, ia akan melakukan pendampingan psikologis baik para pelaku maupun korban.
"Pendampingan tidak hanya dilakukan pada korban tapi juga pada para pelaku juga. Kami dampingi dengan psikolog," katanya.
Sebelumnya, video pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah anak di Surabaya ramai di media sosial. Video tersebut merekam aksi sejumlah anak perempuan yang melakukan kekerasan terhadap seorang anak perempuan lainnya, yang diduga rekannya sendiri.
AKP Ruth Yeni Kanit PPA Polrestabes Surabaya membenarkan kejadian itu. Pengeroyokan itu terjadi pada Kamis 27 Juni 2019 dan saat ini sudah ditangani pihak kepolisian.
BACA JUGA: Tiga Pelaku Penganiayaan Siswa SMP Pontianak Alami Depresi
Pihak orang tua korban juga sebelumnya telah melaporkan kejadian itu ke polisi pada Jumat 28 Juni lalu. Polisi terus mendalami kasus kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur ini.
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini pun langsung menerjunkan sejumlah orang, untuk melakukan penanganan, terhadap korban, seperti yang diungkapkan oleh Kabag Humas Pemkot Surabaya.
"Ini sekarang baru ditugaskan (beberapa orang), karena baru hari ini kita ketahui, karena prosesnya masih di Kepolisian, dari teman-teman DP5A (Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak) sudah diturunkan tim," kata Fikser.