Senin, 14 January 2019 08:44 UTC
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Baiduri (tengah).
JATIMNET.COM, Surabaya – Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) mengajarkan generasi muda agar selalu berinovasi dalam memasuki revolusi industri 4.0. Salah satunya dalam bidang literasi matematika yang masih sangat rendah peminatnya di Indonesia.
“Generasi muda harus bisa mengimplementasikan inovasinya dalam menjalani revolusi industri 4.0. Seperti membuat inovasi cara belajar menghitung yang cepat,” kata Ketua Program Studi Pendidikan Matematika UMS Endang Suprakti, Senin 14 Januari 2019.
Dengan memahami literasi matematika ini diharapkan mahasiswa mampu mengemban tugas di kalangan siswa dalam hal mengajar maupun melakukan evaluasi dalam kelas.
Suprakti berharap dengan memahami literasi ini mahasiswa mulai bergerak untuk mengembangkan beberapa media pembelajaran. Setidaknya ada semangat bagi mahasiswa untuk menghadapi era saat ini.
BACA JUGA: Revolusi Industri 4.0 Bisa Tingkatkan Kompetisi Global
“Seperti munculnya e-learning (pembelajaran digital), literasi digital, hingga persoalan media dalam pembelajaran,” kata Suprakti di sela Kuliah Umum Implementasi Literasi Matematika di Era Revolusi Industri 4.0, di Gedung At- Tauhid Tower 13.
Kunci pemahaman siswa terletak dalam proses pembelajaran yang didesain menarik dan didukung dengan media kreatif.
Sementara itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr. Baiduri mengungkapkan bahwa literasi matematika juga harus berperan penting dalam revolusi industri 4.0 yang sedang dijalani saat ini. Di mana masyarakat harus bisa beradaptasi dengan situasi yang baru dan harus multitasking.
“Jadi di bidang pendidikan, pengajar harus bisa membuat siswa memahami pemanfaatan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebab manusia dalam kehidupan sehari-hari akan selalu berhubungan dengan matematika,” tambahnya.
BACA JUGA: Antisipasi Bonus Demografi Dengan Perkuat Pendidikan Vokasional
Selain itu, Baiduri menyampaikan terdapat beberapa aspek yang harus disiapkan dalam menjalani revolusi industri 4.0, diantaranya mampu beradaptasi pada semua pekerjaan, mampu menghadapi problem solving, negosiasi, possibility cognitive (kemungkinan penerapan ilmu kognitif) dan lainnya.
“Pada prinsipnya literasi matematika ini harus bisa memberikan media pembelajaran kepada masyarakat agar dalam menghadapi berbarai aspek tidak stress," kata Baiduri.
Baiduri berharap agar setiap individu benar-benar memahami kata, skema, maupun visualisasi agar meningkatkan kecakapan dalam matematika. Hal tersebut harus ditingkatkan karena selama ini yang terjadi di kalangan masyarakat adalah minat baca sudah cukup tinggi akan tetapi daya baca masih rendah