Logo

DLH Surabaya Lakukan Pengukuran Kualitas Udara di Tugu Pahlawan

Reporter:,Editor:

Minggu, 07 July 2019 05:19 UTC

DLH Surabaya Lakukan Pengukuran Kualitas Udara di Tugu Pahlawan

INSIDENTAL. DLH Surabaya memantau kualitas udara di Tugu Pahlawan yang disebabkan padatnya aktivitas warga. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya mulai melakukan pemantauan kualitas udara di kawasan Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan Surabaya, Minggu 7 Juli 2019.

Pemantauan di kawasan Tugu Pahlawan ini disebabkan banyaknya warga Surabaya yang memanfaatkan wakut libur ke kawasan tersebut. Selain itu, juga terdapat pasar pagi yang membutuhkan pengecekan kualitas udara.

“Kegiatan ini termasuk insidental, yakni mengukur kualitas udara menggunakan alat ukur portabel,” kata kepala Seksi Lingkungan Hidup DLH Surabaya, City Magezong NP saat dijumpai di depan Gedung Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya, Minggu 6 Juli 2019.

BACA JUGA: Pemkot Klaim Indeks Kualitas Udara Kota Surabaya Semakin Baik

Sonya, sapaannya mengungkapkan pelaksanaan pengukuran dilakukan mulai pukul 07.30 hingga 09.30 WIB. Karena sifatnya sementara, dipilih waktu pagi lantaran banyak kegiatan warga dengan berbagai aktivitas di kawasan Tugu Pahlawan.

“Biasanya warga ke Tugu Pahlawan, entah berolahraga, ke pasar pagi, atau aktivitas lain,” ungkap Sonya.

Diterangkan Sonya, pengukuran kualitas udara karena polusi bisa dilihat dari berbagai aspek. Semisal polusi yang dihasilkan oleh transportasi ataupun karena asap pembakaran sampah. Adapun kawasan Tugu Pahlawan berpotensi dilakukan pengukuran kualitas udara.

PANTAU ASAP. Dinas Lingkungn Hidup Surabaya memasang alat ukur udara portabel untuk memantau tingkat polusi di kawasan Jalan Pahlawan. Foto: Khoirotul Lathifiyah.

Pengukuran kualitas udara di Tugu Pahlawan ini bekerja sama dengan salah satu lab di Surabaya. Sementara hasilnya masih menunggu sekitar dua pekan ke depan.

Lamanya waktu mengetahui hasil lantaran menggunakan alat portabel atau Ambien. Menurutnya hasil tidak bisa diketahui dalam waktu singkat. Apabila hasil sudah diketahui, mempermudah Pemkot Surabaya mengambil tindakan.

“Apabila kualitas udara menurun akan dicarikan solusi untuk mengatasinya. Jika stabil dicarikan cara untuk mempertahankan maupun peningkatannya,” terang wanita asal Ngesong, Surabaya itu.

BACA JUGA: DLH Jatim Koreksi Hasil Penelitian Ecoton

Sejauh ini, lanjut Sonya, kualitas udara Surabaya dari tahun ke tahun terbilang sangat baik. Bahkan Surabaya tergolong kota metropolitan dengan kualitas udara paling baik di Indonesia.

Pengukuran kualitas udara yang dilakukan DLH terbagi menjadi dua. Pertama pengukuran kualitas udara insidental yang dilakukan di lokasi tertentu seperti padat aktivitas musiman. Kedua adalah pengukuran kualitas udara rutin yang dilakukan ditempat ramai seperti car free day, taman dan tempat umum yang padat.

Berdasarkan pantauan Jatimnet.com, sejak pukul 06.00 WIB di kawasan Tugu Pahlawan sudah dipenuhi warga yang akan pergi berolahraga maupun ke pasar pagi yang sering dikenal TP Pagi.

Di sela pengukuran juga terlihat pembakaran sampah dan lalu lalang kendaraan, seperti angkutan kota, motor, mobil dan kendaraan pribadi.