Selasa, 04 January 2022 11:40 UTC
DEMO DEKAN. Mahasiswa FEB Unej melakukan aksi demonstrasi pada Dekan yang dituduh melakukan intervensi dalam Pemilihan Umum Raya BEM setempat, Selasa, 4 Januari 2022. Foto: Faizin Adi
JATIMNET.COM, Jember – Pemilu Raya (Pemira) yang digelar BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember (Unej) 28 Desember 2021 lalu menyisakan masalah. Puluhan mahasiswa FEB Unej melakukan aksi demonstrasi, Selasa, 4 Januari 2022. Mereka mengecam jajaran Dekanat FEB.
Massa yang menamakan diri Aliansi Penyelamat Demokrasi (APD) menuding ada intervensi yang dilakukan dekanat khususnya Dekan FEB Unej Isti Fadah untuk memenangkan salah satu calon.
“Ini ironis dan menyakiti hati mahasiswa. Karena Pemira seharusnya jadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa untuk berdemokrasi. Karena itu, kami turun ke jalan atas dasar kecintaan kepada kampus,” tutur koordinator aksi APD, Nelles Harlowin, kepada wartawan saat menggelar demo.
Salah satu pemantik protes mahasiswa adalah beredarnya rekaman suara yang diduga suara Isti. Kala itu, Isti diduga mengirim pesan suara (voice note) kepada seorang mahasiswa S2 FEB Unej yang meminta agar memenangkan salah satu calon, yakni kandidat nomor 01 berinisial C.
BACA JUGA: Tolak Regulasi Ngawur, Ribuan Mahasiswa Jember Demo DPRD
"Ada Pemira di FEB. Minta tolong teman-teman diarahkan untuk memilih pasangan nomor 01, karena dia nasionalis, kinerjanya bagus dan bisa berkomunikasi dengan FEB, " begitu isi pesan suara yang diduga suara Isti tersebut.
Tak hanya Isti yang dituding mengintervensi. Salah satu Kepala Program Studi (Kaprodi) di FEB berinisial H juga sempat menghubungi sejumlah mahasiswa agar mendukung calon yang sama seperti yang didukung Dekan. Namun permintaan itu ditolak para mahasiswa.
“Sejumlah rekan kami sampai stress karena ditekan pejabat dekanat untuk memilih calon tersebut,” kata Nelles.
Nelles menunjukkan bukti chat dari salah satu asisten dosen (asdos) berisi perintah kepada para mahasiswa agar mendukung calon yang diduga dijagokan Dekan. Jika melanggar, maka para mahasiswa terancam dipersulit proses magangnya.
BACA JUGA: Prihatin Kondisi Bangsa, BEM Unej Gelar Doa Lintas Agama
“Saya dan Prodi akan tahu, siapa yang tidak satu komando. Langkah penyeragaman penting untuk memajukan Prodi. Tolong satu suara, yang keluar akan dipersulit magang di BUMN,” begitu bunyi chat dari sosok yang disebut Nelles sebagai asdos untuk memenangkan calon jagoan Dekan.
Pada akhirnya, calon nomor 01 memenangkan Pemira BEM FEB yang hanya diikuti dua pasangan calon itu. Namun para mahasiswa tetap mempermasalahkan Pemira 2020 yang dianggap penuh kecurangan.
Para perwakilan mahasiswa yang berdemo kemudian diajak mediasi tertutup oleh Dekan FEB Unej. Para wartawan yang meliput aksi demo tersebut sempat berupaya untuk meminta klarifikasi pada Dekan FEB Unej. Namun, permintaan itu ditolak petugas keamanan atas perintah dekanat. "Semua wartawan dimohon untuk keluar," ucap salah satu petugas keamanan.