Logo

Ditanya Indeks, Machfud-Mujiaman Malah Jawab soal Sister City

Reporter:

Rabu, 04 November 2020 13:40 UTC

Ditanya Indeks, Machfud-Mujiaman Malah Jawab soal <em>Sister City</em>

ILUSTRASI PASLON PILKADA KOTA SURABAYA. Calon Kepala Daerah Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji nomoir urut 1, dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor 2. Ilustrator: Gilang

JATIMNET.COM, Surabaya - Ada kejadian lucu saat debat Pilkada Kota Surabaya, yang digelar KPU pada Rabu malam, 4 November 2020. Saat Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji menanyakan tentang rencana untuk menurunkan indeks rasio gini atau tingkat kesenjangan.

Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman justru malah menjawab Indeks Pembangunan Manusia (IPM). ”Indeks gini akan berapa pada lima tahun ke depan dan bagaimana cara mencapainya?” tanya Armudji kepada Machfud dan Mujiaman.

”Terima kasih pertanyaannya. IPM di Surabaya memang nomor satu di Jawa Timur, tapi secara nasional nomor 12. Terkait dengan namanya prioritas sebagai anggota Bappeko, kita ini punya sister city 13, kita hanya mampu 0,14 persen investasi yang ada di Surabaya, menggambarkan kepercayaan internasional di Surabaya masih rendah,” kata Machfud Arifin saat menjawab pertanyaan dari Armuji.

”Ini menggambarkan investasi di Surabaya tidak nyaman,” ujar mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.

Bukannya menjelaskan soal indeks gini di Surabaya, Mujiaman malah kembali mengulang-ulang soal investasi. Moderator kemudian menyilakan Eri dan Armudji untuk menanggapi.

“Saya hanya tanya satu. Indeks gini itu berapa, lima tahun ke depan itu rencananya berapa dan bagaimana caranya? Nah ini juga tidak dijawab lagi,” kata Eri.

Indeks gini sendiri adalah indikator untuk mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan warga. Indeks ini digunakan untuk menilai tingkat kesenjangan di sebuah wilayah dengan nilai 0 sampai 1. Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan mendekati 1 berarti kesenjangan meningkat.