Logo

Dispertan Gresik Catat 4.547 Hektar Sawah Terendam Banjir Langganan Sungai Kali Lamong

Reporter:,Editor:

Kamis, 24 December 2020 05:40 UTC

Dispertan Gresik Catat 4.547 Hektar Sawah Terendam Banjir Langganan Sungai Kali Lamong

DAMPAK KALI LAMONG MELUAP: Areal persawahan yang tergenang air banjir langganan akibat meluapnya Sungai Kali Lamong. Foto: Agus/Dokumen

JATIMNET.COM, Gresik - Beberapa hari terakhir wilayah Gresik diguyur hujan deras. Akibatnya, banyak yang kena dampaknya, seperti rumah tdan lahan persawahan atau pertanian terendam banjir karena meluapnya Sungai Kali Lamong. 

Dinas Pertanian Kabupaten Gresik mencatat sebanyak 4.547 hektar lahan pertanian di wilayah Gresik Selatan terdampak banjir langganan. Akibat meluapnya air Sungai Kali Lamong, yang belum teratasi hingga saat ini.

Lahan yang terendam itu berada di lima Kecamatan, diantaranya Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean dan Menganti. Total desa di lima Kecamatan diatas berjumlah 42 Desa yang diterjang banjir dengan kondisi sawah masih tergenang air.

Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, rata-rata petani disana menanam varietas padi dengan jenis padi Ciherang, Impari dan IR-46. Dengan masa tanam 30 sampai 35 hari, Dinas Pertanian sendiri telah berupaya membantu penanganannya, meski tidak bisa maksimal.

BACA JUGA: Bocah SMP Kembali Jadi Korban di Hilir Sungai Kali Lamong

"Kami hanya bisa berupaya membantu para petani dengan mengganti benih padi pada mereka. Upaya kami juga memberikan bantuan melakukan upaya menguras air di sawah dengan mesin pompa," terang Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro dikonfirmasi, Kamis 24 Desember 2020.

Eko menyebut tetap mempersiapkan sejumlah langkah antisipatif, salah satunya selalu mengkordinasikan dengan sejumlah pihak terkait. Sementara banjir hingga pandemi Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi hasil panen, sejauh ini tidak berdampak terhadap produksi padi.

Adapun lima Kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Benjeng terdapat 13 Desa yang memiliki lahan persawahan seluas 1.863 hektar dengan kondisi padi tergenang air banjir sebanyak 611 hektar. Sementara padi mengalami puso (rusak) seluas 17,6 hektar, dengan kerugian mencapai Rp2.245.001.300.

Kecamatan Balongpanggang terdapat Enam Desa yang memiliki lahan persawahan seluas 713 hektar dengan kondisi padi tergenang air banjir seluas 257 hektar. Sementara padi mengalami puso (rusak) nihil, dengan kerugian mencapai Rp333.136.250.

BACA JUGA: Gresik Banjir Langganan, Gubernur: Sungai Kali Lamong Butuh Tanggul

Kecamatan Cerme terdapat 17 Desa yang memiliki lahan persawahan seluas 1.442 hektar dengan kondisi padi tergenang air banjir sebanyak 790 hektar. Sementara padi mengalami puso (rusak) seluas 250 hektar, dengan kerugian mencapai Rp3.000.300.250.

Kecamatan Kedamean terdapat satu Desa yang memiliki lahan persawahan seluas 78 hektar dengan kondisi padi tergenang air banjir sebanyak 20 hektar. Sementara padi mengalami puso (rusak) nihil dengan kerugian mencapai Rp72.590.000.

Kecamatan Menganti terdapat lima Desa yang memiliki lahan persawahan seluas 451 hektar dengan kondisi padi tergenang air banjir sebanyak 85 hektar. Sementara padi mengalami puso (rusak) nihil dengan kerugian mencapai Rp175.512.250.