Logo

Bocah SMP Kembali Jadi Korban di Hilir Sungai Kali Lamong

Reporter:,Editor:

Rabu, 16 December 2020 09:40 UTC

Bocah SMP Kembali Jadi Korban di Hilir Sungai Kali Lamong

EVAKUASI KORBAN: Petugas tengah proses evakuasi bocah yang hanyut di hilir Sungai Kali Lamong. Foto: Agus

JATIMNET.COM, Gresik - Nahas bagi Alvareno Eka Aditya, bocah berusia 12 tahun, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang hilang saat berenang di Sungai Kali Lamong, Desa Sukorejo, Kebomas, Gresik.

Ia ditemukan meninggal dunia setelah dua hari tenggelam dan hanyut hingga satu kilometer jauhnya dari tempat dirinya saat bermain ditepi Sungai Kali Lamong di desanya berada, Senin 14 Desember 2020 kemarin.

Kepala Desa Sukorejo Fatkhur Rokhman menjelaskan, jasad korban kali pertama diketahui oleh petugas keamanan pabrik di dekat lokasi, jasad pelajar 12 tahun itu terlihat mengambang ditepi sungai, kemudian dilaporkan ke perangkat Desa Sukorejo dan petugas pun melakukan evakuasi.

BACA JUGA: Gresik Banjir Langganan, Gubernur: Sungai Kali Lamong Butuh Tanggul

"Korban sudah ditemukan tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas gabungan yang mengavakuasi, setelah dua hari melakukan pencarian," katanya dikonfirmasi, Rabu 16 Desember 2020.

Tim SAR kemudian mengevakuasi jenazah itu dan dibawa ke rumah orang tua korban yakni Muhammad Nafik dan Maria Ulfa yang terletak di RT 4 Desa Sukorejo untuk disalatkan dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

"Setelah dievakuasi, jasad korban langsung diserahkan ke anggota keluarganya untuk segera dimakamkan. Kondisi korban sudah membengkak," pungkasnya.

BACA JUGA: Luapan Sungai Kali Lamong Menelan Korban Jiwa

Sekadar informasi, peristiwa itu berawal saat Reno panggilan akrabnya bersama tiga temannya bermain di Kalam Mangrove, sebuah tempat wisata milik Pemdes Sukorejo, Reno mandi ditepi sungai sementara tidak untuk tiga temannya.

Saat itu diketahui Sungai Kali Lamong di desa Sukorejo merupakan hilir yang dekat muara itu sedang deras arusnya, dan Reno pun terseret hanyut, ke-tiga temannya pun melaporkan kejadian tersebut kepada warga, yang diteruskan ke BPBD dan Polairud. 

Pencarian hari pertama dilakukan hingga malam hari, karena belum menemukan tanda-tanda, pencarian dihentikan, hingga pencarian kembali dilakukan pada Selasa  atau hari kedua hingga hari ketiga ini jasad Reno diketemukan.