Logo

Disperta Kabupaten Probolinggo Periksa Hewan Kurban sebelum dan sesudah Disembelih

Reporter:,Editor:

Senin, 17 June 2024 05:40 UTC

Disperta Kabupaten Probolinggo Periksa Hewan Kurban sebelum dan sesudah Disembelih

PEMERIKSAAN. Petugas Disperta Kab. Probolinggo memeriksa organ tubuh hewan kurban setelah disembelih (postmortem), Senin, 17 Juni 2024. Foto: Dinas Kominfo Kab. Probolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo melakukan pemeriksaan antemortem atau 24 jam sebelum disembelih dan postmortem atau pemeriksaan pada organ tubuh segera setelah penyembelihan terhadap hewan ternak kurban.

Pemeriksaan dilaksanakan para dokter hewan dan petugas teknis peternakan di setiap kecamatan guna memastikan kesehatan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 Hijriyah, Senin, 17 Juni 2024. 

BACA: Sidak Hewan Kurban di Probolinggo, Petugas Temukan Domba Sakit Mata

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disperta Kabupaten Probolinngo Nikolas Nuryulianto menyebutkan total hewan ternak kurban yang telah dilaporkan mencapai 427 ekor.

Dengan rincian 99 ekor sapi jantan, 19 ekor sapi betina, 236 ekor domba, dan 73 ekor kambing yang tersebar di delapan kecamatan.

"Data dihimpun menunjukkan adanya 62 lokasi pemotongan hewan sementara dari 11 kecamatan dan 19 lokasi penjualan hewan kurban di lima kecamatan," kata Niko.

BACA: Cegah PMK dan LSD, Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Imbau Hewan Ternak Divaksin

Menurutnya, belum ditemukan organ dalam atau daging yang tidak layak konsumsi. Pihaknya mengimbau panitia kurban untuk menggunakan pembungkus daging yang berwarna jernih. 

Niko menyatakan pihaknya juga melakukan pemeriksaan hewan ternak kurban di Polres Probolinggo.

"Alhamdulillah, belum ditemukan daging postmortem yang tidak layak konsumsi. Kami mengimbau panitia kurban dan takmir masjid untuk membuang organ dalam yang tidak layak konsumsi," katanya. 

Niko berharap agar daging kurban pada Idul Adha 1445 Hijriyah aman dan layak konsumsi meskipun masih ada potensi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).