Selasa, 31 December 2019 07:56 UTC
BUDAYA SELAMAT. Kampanye keselamatan dan kesehatan kerja akan dilaksanaka mulai 12 Januari hingga 12 Februari 2020, untuk menekan kecelakaan kerja. Foto: IST.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur terus berusaha menekan angka kecelakaan kerja. Kegiatan tersebut dibarengi dengan mendorong perusahaan untuk meningkatkan keselamatan kerja atau K3 yang dimulai 12 Januari hingga 12 Februari 2020.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengatakan kegiatan ini diharapkan untuk mengoptimalisasi perusahaan dan masyarakat berbudaya K3 di era revolusi industri 4.0.
“Kami berharap bulan K3 ini bisa menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing,” ujar Himawan dalam siaran pers, Selasa 31 Desember 2019.
Terkait dengan sasaran kegiatan, Himawan menyebutkan bahwa tujuan dari K3 ini untuk meningkatkan jumlah perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3).
BACA JUGA: Perusahaan yang Mendaftarkan K3 Baru 25 Persen
Begitu juga dengan meningkatnya jumlah perusahaan nihil kecelakaan serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui budaya K3, untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Dalam penyelenggaraan kegiatan ini nantinya melibatkan dan menggerakkan berbagai unsur mulai dari pemerintah daerah, perusahaan swasta maupun milik negara, dewan K3, asosiasi terkait, lembaga K3, lembaga pendidikan, serikat pekerja/serikat buruh serta masyarakat.
“Nantinya juga dibarengi pemberian penghargaan K3 kepada perusahaan,” Estu menambahkan.
BUDAYA KERJA. Keselamatan kerja diharapkan bisa mendorong terciptanya produktivitas kerja. Foto: Dok Jatimnet.com.
Penghargaan di antaranya kategori sertifikasi penerapan SMK3, penghargaan kecelakaan nihil, penghargaan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan penghargaan pembina K3 kepada bupati maupun wali kota.
Sementara itu, anggota komisi II Dewan K3 Provinsi (DK3P) Jatim, Edi Priyanto mengatakan pihaknya mendukung dan terlibat dalam kegiatan tersebbut. Ini sebagai dukungan untuk menekan angka kecelakaan kerja yang masih terjadi di Jatim.
Meskipun sepanjang tahun 2019 ini angka kecelakaan di tempat kerja cenderung turun dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, lanjut Edi, masih perlu usaha untuk menumbuhkan kesadaran berperilaku selamat dan sehat.
BACA JUGA: Tips Bekerja yang Aman dan Sehat dari Paparan Bahan Kimia
“Perlu peran dan dukungan seluruh pihak, baik manajemen perusahaan maupun pekerja hingga masyarakat, untuk melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaan kerja,” kata Edi.
Melihat data kecelakaan kerja, lanjut Edi, di dalamnya sudah meliputi kejadian lalu lintas yang masih tinggi. Sebab itu, pekerja perlu diedukasi bagaimana berkendara secara aman dan baik pada saat berangkat hingga pulang ke rumah (safety riding).
“Data kecelakaan kerja yang tercatat itupun masih dalam lingkup pekerjaan formal pada perusahaan/badan usaha. Masih banyak pekerja sektor informal yang hingga saat ini belum mendapatkan perhatian atas keselamatannya dalam bekerja,” kata Edi.
Dia menyebut beberapa pekerja seperti pedagang (UMKM), petani, peternak, tukang tambal ban, tukang las, ojek daring belum sepenuhnya memahami budaya K3.