Selasa, 05 May 2020 02:30 UTC
DATA COVID-19. Jumlah ODP, PDP, dan pasien positif Covid-19 di Kabupaten Pasuruan hingga Minggu, 3 Mei 2020. Dok: Pemkab Pasuruan
JATIMNET.COM, Surabaya - Direktur Utama RSUD Dr Soetomo Joni Wahyuhadi membantah kabar adanya pasien Covid-19 yang kabur dari rumah sakitnya. Menurut dia, orang tersebut bukan pasien, melainkan pembantu perawat yang hasil rapid tesnya positif.
"Saya terkejut tentang berita tersebut. Kalau nulis keliru awas ya nanti kuwalat. Jadi beliau itu memang pasiennya dr Soetomo," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin 4 Mei 2020 malam.
Ia menceritakan bahwa awalnya, pihak manajemen RSUD Dr Soetomo melakukan pemeriksaan kepada seluruh pegawainya dengan rapid test. Kebetulan hasil pembantu perawat yang dimaksud adalah positif menurut tes cepat. "Beliau itu pembantu perawat, bukan merawat pasien Covid-19," ujarnya.
BACA JUGA: Pasien Positif Covid-19 Kabur dari RSUD dr Soetomo Ditemukan di Pasuruan
Karena hasil rapid test positif, pihak rumah sakit lantas mencarinya. Namun yang bersangkutan tidak masuk kerja. "Kami cari di tempat singgahnya di Surabaya tidak ada, kemudian dicari ke Bangil Pasuruan, ke rumah saudara juga tidak ketemu," terangnya.
Ternyata petugas Satpol PP RSUD Dr Soetomo ada yang tahu keberadaan beliau di Pasuruan. Manajemen kemudian menawari untuk dirawat di rumah sakit swasta.
"Kemudian kita tawari apakah dirawat di dr Soetomo, tapi beliau mengatakan dirinya tidak sakit tapi takut. Jadi beliau isolasi mandiri ternyata, namun saya terus terang tidak tanya apakah isolasi mandirinya bersama suami sirihnya," kata Joni.
Setiap hari pembantu perawat ini setiap kerja selalu pulang pergi dari Surabaya ke Pasuruan, naik kendaraan umum. Rutinitas itu dilakukanya setiap hari saat kerja di RSUD Dr Soetomo. "Setiap hari selalu kita pantau, jadi tidak benar kalau beliau melarikan diri, itu tidak benar. Beliau tidak masuk kerja, itu iya," kata Joni.