Dirjen PSP Kementan Berharap Setiap Daerah Memiliki Brigade Alsintan

Hari Santoso

Reporter

Hari Santoso

Selasa, 27 Agustus 2019 - 09:39

dirjen-psp-kementan-berharap-setiap-daerah-memiliki-brigade-alsintan

Foto: Ilustrasi/petranian.go.id.

JATIMNET.COM, Jakarta - Setiap daerah di Indonesia diharapkan memiliki Brigade Alsintan, yang bisa mempermudah petani melakukan pinjam sewa Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang diberikan pemerintah. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy.

Menurut Sarwo, petani dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat. Mereka tinggal membuat surat permohonan melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) di wilayah masing-masing.

"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern, seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam), pompa air, dan ekskavator atau backhoe, yang semuanya dalam kondisi baik," ujarnya seperti dilansir Suara.com, Selasa 27 Agustus 2019.

Menurut Sarwo, alsintan tersebut dititipkan Kementan untuk membantu petani mewujudkan swasembada tanam. Terkait mekanisme peminjaman, petani tinggal berkoordinasi dengan Distan atau Babinsa, dan membuat surat permohonan yang berisi peminjaman alsintan melalui gapoktan.

BACA JUGA: Kementan Sebut Harga Ayam di Tingkat Petani Mulai Naik

"Mekanisme peminjaman tersebut bertujuan untuk memperjelas siapa yang bertanggung jawab atas peminjaman. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai," jelasnya.

Sarwo menambahkan, Brigade Alsintan dibentuk karena adanya temuan ribuan alsintan yang hanya dibiarkan menganggur. Padahal untuk pengadaan alsintan, pemerintah sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

"Brigade ini menjadi pengelola alsintan, agar penggunaannya lebih maksimal. Kami akan mengubah cara penanganan alsintan. Bila di kelompok tidak maksimal, maka pengelolaannya diserahkan ke Brigade," kata Sarwo.

Manfaat Brigade Alsintan telah dirasakan petani di Kutai Timur (Kutim). Ratusan alsintan yang pengadaannya menggunakan APBN, diserahkan Dinas Pertanian Kutim kepada petani.

BACA JUGA: Khofifah Berharap Kelompok Tani Diberi Akses Informasi Tekhnologi Tepat Guna

Namun ada juga yang dikelola Brigade Alsintan, yang nantinya bisa disewa petani. Kepala Dinas Pertanian Kutim Sugiono menyebutkan, semua biaya pemeliharaan alsintan menjadi tanggung jawab kelompok tani, karena untuk perbaikan tersedia dalam APBD.

"Karenanya dimungkinkan untuk menarik biaya kepada si pengguna alat itu, namun biayanya fleksibel, sesuai dengan SK," terangnya.

Menurutnya, petani melalui kelompok tani bisa menyampaikan permohonan alsintan, namun harus ada perjanjian atau kontrak. Setiap penggunaan alsintan yang dikelola Brigade Alsintan ada tarifnya, sesuai alat yang disewa.

Misalnya, alat panen hanya Rp25 ribu per karung sudah termasuk BBM, operator dan biaya servis alat.

BACA JUGA: Produksi Turun, Petani Garam Probolinggo Gagal Panen

"Brigade Alsintan diprogramkan Kementan untuk membantu petani, karena sewa alsintan banyak keuntungannya. Penggunaanya diaudit BPKP karenanya ada aturan yang harus dipenuhi," terangnya.

Sugiono mengingatkan, karena alsintan yang dikelola Brigade Alsintan terbatas, petani yang akan menyewa harus memperhatikan waktu dan perkiraan waktu pemakaian, sehingga semua penyewa terlayani, terutama alat panen.

Ia menambahkan, saat ini petani mengeluh kalau mereka kekurangan tenaga untuk panen. Banyak petani telah beralih profesi menjadi pekerja tambang atau bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Baca Juga