Rabu, 21 August 2019 02:45 UTC
SEPIRING PAPEDA: Khofifah usai menerima sepiring papeda dari Lenis di Gedung Negara Grahadi, Selasa 20 Agustus 2019 malam. Foto: Baehaqi.
JATIMNET.COM, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, pertemuannya dengan Ketua Adat Tanah Papua sekaligus Staf Presiden, Lenis Kogoya sebagai diplomasi papeda. Untuk pertama kalinya sejak Khofifah resmi menjabat sebagai gubernur, makanan yang terbuat dari sagu itu tersaji di Gedung Negara Grahadi.
Papeda lengkap dengan ikan kuah kuning disuguhkan pada pertemuan yang juga dihadiri Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugraha, dan juga perwakilan mahasiswa Papua.
"Terima kasih. Ini namanya diplomasi papeda," ujar Khofifah usai menerima sepiring papeda dari Lenis di Gedung Negara Grahadi, Selasa 20 Agustus 2019 malam.
Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya, Pieter Rumased yang juga hadir di pertemuan tersebut menyebut, ada simbol kebersamaan pada jamuan papeda di Gedung Grahadi. "Lebih mempererat tali persaudaraan di antara kita," kata Pieter.
BACA JUGA: Lenis Kogoya Panggil Khofifah Mama Papua
Di Papua, papeda disajikan di loyang besar. Kemudian semua anggota keluarga mengelilinginya untuk menyantapnya.
Menurut Pieter, ini sebagai lambang agar antar keluarga tetap ingat. Meski sudah berumah tangga sendiri, tidak lupa dengan keluarga besarnya. "Tetap saling kenal, tidak keluar karena menikah terus pisah. Tidak. Tapi masih kenal," tutur Pieter.
Setelah pertemuan, Khofifah mengaku ingin membangun sister province atau provinsi bersaudara dengan Papua. Niat itu disebutnya telah dikomunikasikan dengan Plt Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi siangnya.
Dalam pertemuan dengan Akmal, Khofifah menyebut siap menjadikan Jatim dengan Papua dan Jatim dengan Papua Barat terhubung. "Kami masih lakukan telaah dengan Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri, kira-kira kalau kita ingin lakukan sister province itu format seperti apa," kata Khofifah.

KEAKRABAN: Untuk menjalin keakraban, Lenis mengambilkan sepiring papeda dan disehakan ke Khofifah. Foto: Baehaqi.
Selain sister province, mantan Menteri Sosial itu juga berharap terbangun asrama nusantara di Jatim, yang isinya pelajar dari berbagai penjuru Indonesia.
Untuk mewujudkan asrama nusantara, Khofifah mengaku masih menghubungi Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono. "Beliau sedang haji, jadi saya belum tersambung untuk bisa cocokkan," kata Khofifah.
Ketua PP Muslimat NU itu sadar, membangun asrama membutuhkan biaya tinggi. Tidak hanya penyediaan lahan dan pembangunan fisik saja, tapi juga dana operasionalnya harus dipikirkan.
Paling memungkinkan untuk mewujudkannya dengan menjadikannya proyek percontohan dan meminta bantuan setidaknya untuk operasional asrama nusantara.
BACA JUGA: Lenis Datang ke Jatim Bawa Pesan Presiden
Lenis menyambut baik gagasan Khofifah tersebur. Ia berharap asrama nusantara dilengkapi dengan pemberian beasiswa, serta memberi keterampilan khusus. "Asrama mahasiswa nusantara dengan kekhususanya yang dapat mengangkat daerah tertinggal," kata Lenis.
Program non tunai untuk membeli bahan kebutuhan pokok yang pernah menjadi salah satu program Khofifah di Kemensos, diharapkan juga dapat diterapkan di asrama nusantara. Sehingga membantu mahasiswa yang tengah menimba ilmu di Jatim.
Sementara itu, Lenis juga berkeinginan agar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bisa menimba ilmu di Jawa Timur. Setidaknya dalam dua tahun. Ilmu yang didapat ini nanti dapat dibawa pulang ke Papua untuk diterapkan.
Harapan tersebut pun disambut baik Khofifah. Ia berjanji akan mengomunikasikan dengan Kemendagri terkait kemungkinan melakukannya.