Kamis, 20 June 2019 14:32 UTC
SAPAKAT. Dindik Jatim setuju memundurkan jadwal PPDB satu hari dan sisa kuota offline dialihkan ke online setelah adanya demo wali murid, Kamis 20 Juni 2019. Foto: Baehaqi Almutoif.
JATIMNET.COM, Surabaya – Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur akhirnya menunda lagi batas pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2019 hingga Jumat 20 Juni 2019. Penundaan tersebut, didasari masih banyaknya pemilik calon siswa yang memiliki PIN tapi belum mendaftar.
“Bukan persoalan soal ini saja (demo di Kantor Dindik Jatim), tapi real data kita ada tujuh ribu yang sudah ambil PIN, tapi belum mendaftar,” ujar Plt Dindik Jatim Hudiyono saat ditemui usai audiensi dengan orang tua wali murid, Kamis 20 Juni 2019.
Sisa tujuh ribu calon siswa yang memiliki PIN ini sudah bisa dipastikan tidak akan selesai dalam sehari. Selain itu, tidak memungkinkan pendaftaran harus ditutup hari ini, Kamis 20 Juni 2019.
BACA JUGA: Demo Tolak Zonasi Rusuh, Kadispendik Surabaya Diamankan Aparat
Selanjutnya hasil dari perpanjangan jadwal PPDB ini bakal diumumkan pada Sabtu 22 Juni 2019 pukul 09.00.
Selain menunda pendaftaran PPDB SMA, Dindik Jatim juga membuat keputusan pengalihan kuota offline atau jalur prestasi, warga miskin, dan pindah tugas ke kuota daring. Kebijakan itu dibuat setalah audiensi cukup alot antara wali murid dengan Dindik Jatim.
“Dari kuota yang ditetapkan khususnya jalur mitra warga, ada prestasi, akademis, non akademis, perpindahan orang tua (tugas) tidak terpenuhi. Kemudian kuota yang tidak terpenuhi dari warga tidak mampu itu juga kita geser ke nilai ujian nasional,” bebernya.
Hanya saja untuk kuota kosong jalur offline, Hudioyono mengaku tidak hapal. Sebab, tiap sekolah berbeda tergantung berapa besar kuota yang tersedia. “Ya pasti berbeda tiap sekolah. Ada yang sudah terpenuhi. Ada yang 90 persen, ada yang 80 persen, ada yang 70 persen,” tuturnya.
BACA JUGA: Pemkot Madiun Minta Kuota Tambahan untuk Sejumlah SMA
Masuknya jalur prestasi ini dari kuota offline ini tidak mengubah mekanisme yang sudah berjalan. Calon siswa yang sudah mendaftar tetap tersimpan dalam input data. Sementara sisanya bisa langsung masuk.
Dari itu nantinya sistem secara otomatis me-ranking lagi, mana yang masuk kuota zonasi daring, mana tambahan jalur nilai ujian nasional dari kuota siswa offline.
“Nanti akan diatur oleh sistem. Ya secara otomatis melakukan pemeringkatan lagi, menurut nilai ujian nasional. Kan ada sisa khususnya administrasi pindahan, tidak mampu secara otomatis masuk nilai ujian nasional,” tandasnya.